Senin, 03/06/2024 - 19:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Presiden Irak Dorong Pemilihan Awal untuk Akhiri Krisis

Pemilihan awal bertujuan untuk menjamin stabilitas politik dan sosial.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

 BAGHDAD — Presiden Irak Barham Saleh pada Selasa (30/8/2022) mendorong pemilihan legislatif awal untuk menyelesaikan krisis politik yang meningkat menjadi bentrokan. Kerusuhan tersebut menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


“Menyelenggarakan pemilihan umum awal yang baru sesuai dengan konsensus nasional merupakan jalan keluar dari krisis. Ini menjamin stabilitas politik dan sosial dan menanggapi aspirasi rakyat Irak,” ujar Saleh, dilansir Alarabiya, Rabu (31/8/2022).

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Saleh membuat pernyataan beberapa jam setelah para pendukung ulama Syiah Irak berpengaruh Muqtada al-Sadr menarik diri dari Zona Hijau di Baghdad. Mereka menarik diri setelah hampir 24 jam terlibat bentrokan dengan tentara dan faksi-faksi Syiah yang didukung oleh negara tetangga, Iran.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


Tiga puluh pendukung al-Sadr tewas tertembak dan 570 lainnya terluka dalam pertempuran yang dimulai pada Senin (29/8/2022) ketika loyalis al-Sadr menyerbu istana pemerintah, ketika pemimpin mereka mengumumkan rencana untuk mundur dari politik.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak
Berita Lainnya:
Helikopter Presiden Iran, Pengamat: Jika Israel Terlibat akan Terjadi Perang Besar


Al-Sadr dan para pendukungnya telah mempelopori seruan untuk pembubaran parlemen, dan menyerukan pemilihan legislatif baru setelah Irak mengalami kelumpuhan politik selama berbulan-bulan. Di bawah konstitusi, parlemen hanya dapat dibubarkan dengan suara mayoritas mutlak, mengikuti permintaan sepertiga dari deputi atau perdana menteri dengan persetujuan presiden.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Dalam pemilihan Oktober lalu, kubu al-Sadr meraih jumlah kursi terbesar di legislatif, dengan 73 kursi. Tetapi masih jauh dari mayoritas. Sejak itu, Irak terperosok dalam kebuntuan politik karena ketidaksepakatan antara faksi-faksi Syiah tentang pembentukan koalisi. Pendukung al-Sadr selama berminggu-minggu telah melakukan aksi duduk di luar parlemen Irak, setelah menyerbu legislatif pada 30 Juli.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Anggota populasi Muslim Syiah yang menjadi mayoritas di Irak tertindas ketika Saddam Hussein memerintah negara itu selama beberapa dekade. Invasi pimpinan Amerika Serikat pada  2003 menggulingkan Saddam, yang merupakan seorang Sunni, dan membalikkan tatanan politik.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Abu Ubaidah: 100 Kendaraan IDF Hancur dalam 10 Hari
ADVERTISEMENTS


Sekarang, kaum Syiah berperang di antara kalangan mereka sendiri setelah sebagian besar pasukan Amerika menarik diri dari Irak. Faksi Syiah yang didukung Iran dan faksi Syiah nasionalis Irak berebut kekuasaan, pengaruh, dan sumber daya negara. Irak dan Iran terlibat perang berdarah pada 1980-an yang menewaskan satu juta orang.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


Retorika nasionalis dan agenda reformasi al-Sadr bergema kuat di tengah para pendukungnya, yang sebagian besar berasal dari sektor masyarakat termiskin Irak dan secara historis tertutup dari sistem politik di bawah Saddam. Keputusan al-Sadr meninggalkan politik secara implisit telah memberikan kebebasan kepada para pendukungnya untuk bertindak sesuai keinginan mereka.


sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi