Israel Beli Empat Pesawat Pengisian Bahan Bakar dari AS 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Israel akan menjadi negara ketiga yang memperoleh refueler Boeing.

ADVERTISEMENTS

 TEL AVIV — Israel akan membeli empat pesawat Boeing KC-46A refuelers untuk angkatan udaranya, dalam kesepakatan senilai 927,5 juta dolar AS. Pesawat ini akan menggantikan armada kapal tanker Re’em Boeing 707 Israel yang sudah tua.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Pengiriman pesawat tahap pertama dijadwalkan pada 2025. Berdasarkan ketentuan kontrak, Boeing juga akan memberikan dukungan layanan tanker, pemeliharaan dan perbaikan, logistik, dan suku cadang armada kepada armada Angkatan Udara Israel (IAF).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“Kontrak ini semakin memperkuat aliansi AS-Israel dan melanjutkan hubungan selama puluhan tahun antara Boeing dan Angkatan Udara Israel,” kata Presiden Boeing Israel, Ido Nehushtan, dilansir Middle East Monitor, Sabtu (4/9/2022).

ADVERTISEMENTS


Nehushtan mengatakan, KC-46A akan menguntungkan upaya Israel untuk memastikan keamanan nasional dan stabilitas regional. Menurut siaran pers dari Boeing, pesawat pengisian bahan bakar KC-46A sudah digunakan oleh Angkatan Udara AS, yang telah membeli 179 unit pesawat model ini.  

ADVERTISEMENTS


Israel akan menjadi negara ketiga yang memperoleh refueler, setelah Angkatan Udara Jepang membeli dua KC-46A. Pejabat Israel menggambarkan, kapal tanker itu penting untuk merencanakan operasi militer yang berpotensi mencakup serangan yang mengancam fasilitas nuklir Iran.

ADVERTISEMENTS


Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, berterima kasih kepada Departemen Pertahanan AS atas penambahan pesawat pengisian bahan bakar. “Bersama dengan pembelian skuadron F-35 baru, helikopter kargo, kapal selam dan amunisi canggih, mereka akan melayani Pasukan Pertahanan Israel dalam menghadapi tantangan besar, yang ada di depan kita,” ujarnya. 

ADVETISEMENTS


Sebelumnya Presiden Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, bahwa, AS tidak akan pernah mengizinkan Iran untuk memperoleh senjata nuklir. Kantor Lapid mengatakan, Biden dan Lapir berbicara tentang negosiasi perjanjian nuklir dan komitmen bersama untuk menghentikan kemajuan Iran menuju senjata nuklir.


Israel menolak diaktifkannya kembali kesepakatan nuklir 2015 atau JCPOA. Sementara Biden telah berjanji untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut sambil memastikan keamanan Israel, yang merupakan bebuyutan Iran.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version