Fahri Hamzah Singgung Subsidi tak Tepat Sasaran

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Fahri menilai kenaikan harga BBM saat ini, akan semakin menyusahkan kehidupan rakyat.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengkritisi langkah pemerintah yang telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (3/9) lalu. Fahri menilai kenaikan harga BBM saat ini, akan semakin menyusahkan kehidupan rakyat, yang sudah susah akibat dampak pandemi dan ketidakpastian global.

ADVERTISEMENTS


“Argumentasi terkait subsidi sebagai beban ekonomi yang salah sasaran, itu hanya retorika pemerintah saja. Kenaikan harga BBM justru akan semakin menyusahkan masyarakat,” kata Fahri dalam keterangannya, Ahad (4/9/2022).


Menurut Fahri, argumentasi pemerintah yang menganggap, bahwa subsidi hanya dinikmati oleh pengguna mobil pribadi, bukan rakyat miskin sehingga pemerintah perlu melakukan penyesuaian harga BBM, sebagai alasan yang tidak pernah bisa diterima rakyat sampai kapanpun. Menurut Fahri, kebijakan tersebut justru merugikan kepentingan rakyat, dan menambah beban hidup masyarakat yang sudah sulit saat ini.


“Hal itu tidak akan pernah diterima rakyat sampai kiamat. Rakyat menganggap pencabutan subsidi akan menambah kesulitan hidup mereka,” tegas Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

ADVERTISEMENTS


Fahri menegaskan, sesuai konstitusi, maka tugas pemerintah adalah membantu dan membela rakyat di dalam kesulitan hidup. Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini berharap pemerintah tidak perlu mengikuti protokol kaum kapitalis, yang tidak menghendaki adanya dukungan kepada rakyat melalui pemberian subsidi.

ADVERTISEMENTS


“Mereka (kaum kapitalis) ingin kompetisi berlangsung secara sempurna, tidak ingin ada subsidi-subsidi, semua harus diserahkan ke mekanisme pasar,” tegasnya.


Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9). Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu/liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter. Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version