Warga Kharkiv Cemas dengan Pertempuran yang tak Kunjung Berakhir

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Wilayah Kharkiv kini menjadi pusat pertempuran di Ukraina

ADVETISEMENTS

 KHARKIV — Warga wilayah Kharkiv yang kini menjadi pusat pertempuran di Ukraina merasa khawatir. Daerah yang berbatasan dengan Rusia itu sudah didera rudal selama berbulan-bulan setelah pasukan Rusia gagal merebutnya di awal invasi 24 Februari lalu. Kantor kejaksaan setempat mengatakan serangan beberapa rudal Kamis (8/9/2022) kemarin menyebabkan banyak kerusakan dan korban.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Gubernur Kharkiv Oleh Synehubov mengatakan satu orang meninggal dunia. “Kami takut, anda tidak pernah terbiasa, tidak akan pernah,” kata salah seorang warga Olena Rudenko, Jumat (9/9/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Rusia selalu membantah menyerang warga sipil. Sementara Ukraina tertekan untuk menunjukkan kemajuan di lapangan sebelum musim dingin. Pasalnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menghentikan pengiriman energi ke Eropa apabila Uni Eropa melanjutkan proposal membatasi harga gas Rusia.

ADVERTISEMENTS


Rusia mengonfirmasi pertempuran di Kharkiv tapi tidak mengakui kehilangan banyak wilayah. Walaupun akun-akun media sosial yang dikelola pakar militer Rusia telah mengindikasi Rusia mengalami kemunduran di Ukraina dan perlu penguatan.

ADVERTISEMENTS


Pertempuran juga dilaporkan terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang saat ini diduduki Rusia. Ukraina mengatakan akan menghentikan operasi PLTN itu untuk mencegah bencana nuklir.

ADVERTISEMENTS


Pada Rabu (7/9/2022) lalu Putin mengatakan Rusia tidak akan kalah dalam invasi yang ia sebut “operasi militer khusus” di Ukraina. Ia bersikeras Rusia berhak menggelar invasi sebagai upaya melindungi keamanannya sendiri dari Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version