Disebut dalam Alquran, Adakah Manfaat Medis Pengobatan Menggunakan Madu?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Madu merupakan obat yang hebat atau bahkan yang terbaik, tetapi bukan obat mujarab.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — “Dan Tuhanmu menurunkan kepada lebah dengan mengatakan: Buat sarang di gunung dan di pohon dan di apa yang mereka bangun: Kemudian makanlah dari semua buah dan berjalan di jalan Tuhanmu dengan tunduk. Dari dalamnya keluar minuman beraneka warna, di dalamnya ada kesembuhan bagi manusia; sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda bagi kaum yang berpikir.” (An-Nahl 16:68-69)

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Dekan Sekolah Tinggi Studi Islam di Universitas Mishkah dan anggota Komite Fatwa Tetap untuk Majelis Ahli Hukum Muslim di Amerika (AMJA) Hatem Al-Hajj menyebutkan perlu diingat bahwa tidak ada anjuran di sini bahwa madu menyembuhkan semua penyakit. Madu merupakan obat yang hebat atau bahkan yang terbaik, tetapi bukan obat mujarab.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Bagaimanapun, Nabi Muhammad sendiri menggunakan jenis obat lain dan meresepkannya. Faktanya, satu-satunya obat mujarab yang mungkin dianjurkan yang tampak dari sunnah adalah habbatussauda, bukan madu.

ADVERTISEMENTS


Rasulullah SAW bersabda: “Di dalam habbatussauda terdapat obat dari segala penyakit kecuali kematian.” (HR. Al-Bukhari)

ADVERTISEMENTS


Namun, seperti yang dicatat oleh ulama terkenal Ibn Hajar dalam komentar hadits ensiklopedisnya, Fath al-Bari, beberapa ulama yang memverifikasi masa lalu telah secara eksplisit menyatakan bahwa ini akan termasuk dalam kategori umum dalam ungkapan, namun spesifik dalam anjurannya.

ADVERTISEMENTS


Mengingat penemuan medis baru, yang berarti bahwa itu akan membantu melawan penyakit secara umum dengan mempromosikan respons kekebalan yang sehat. Jadi, kualifikasi di sini adalah pada tingkat bantuan daripada cakupan penyakit. Tidak ada keraguan bahwa madu lebih unggul dari habbatussauda, namun tetap bukan obat mujarab.

ADVETISEMENTS


Juga, sementara ada obat dari semua penyakit, seperti yang disabdakan Nabi Muhammad, adalah kehendak Allah bahwa kita mungkin tidak selalu menemukan obat itu. ️Dalam riwayat At-Tabarani di Al-Awsat, ada tambahan hadits tersebut, yang berbunyi, “…apakah seseorang mengetahuinya atau tidak…”

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version