Estonia: Rusia tak Boleh Anggap Remeh Pertanggungjawaban Hukum

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa membahas paket sanksi baru ke Rusia.

ADVERTISEMENTS

 NEW YORK — Menteri Luar Negeri Estonia Urmas Reinsalu mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba menakut-nakuti dan memecah belah Barat. Tapi pernyataannya yang terakhir “momen yang mengubah permainan.”

ADVERTISEMENTS


Ia mengatakan pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa di New York harus membahas paket sanksi baru ke Rusia. Serta menggunakan fasilitas mekanisme pendanaan perdamaian Eropa untuk meningkatkan bantuan ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS


“Kami juga harus mendeklarasikan komitmen pertanggungjawaban hukum, fuhrer di Kremlin tidak boleh menganggap remeh pertanggungjawaban mereka pada perang genosida ditanggapi dengan ringan,” katanya, Rabu (21/9/2022).

ADVERTISEMENTS


Menjaga persatuan antara 27 negara anggota Uni Eropa untuk memberikan paket sanksi terbaru ke Rusia tampaknya sulit terutama dilakukan di tengah krisis pasokan energi yang menghantam Eropa dengan keras. Hungaria menolak gagasan paket sanksi itu.

ADVERTISEMENTS


“Sekarang berbeda, terdapat pepatah di penerbangan yang menyatakan peraturan ditulis oleh darah korban bencana di udara, ya semua paket (sanksi) ditulis dengan darah dan kekejaman yang Rusia lakukan,” kata Reinsalu. 

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version