Rizal Ramli: Kok Jokowi, SMI, Luhut Sekarang Menyebar Ketakutan Inflasi, Kemana Aja Tong?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ekonom Senior, Rizal Ramli. FOTO/Net

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Ada ketakutan yang ditunjukkan pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait ancaman inflasi terhadap perekonomian dalam negeri.

ADVERTISEMENTS

Namun alih-alih memperbaiki kebijakan dalam negeri, narasi pemerintah justru lebih banyak menyalahkan faktor kondisi global.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

“Kok tiba-tiba Jokowi, SMI (Sri Mulyani/Menteri Keuangan) dan LBP (Luhut Binsar Panjaitan/Menko Marinvest) menyebar ketakutan inflasi, stagflasi dengan menyalahkan faktor-faktor internasional,” kata begawan ekonomi Rizal Ramli, Sabtu (1/10).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Dibanding menyalahkan kondisi global, Menko Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyarankan agar pemerintah memperbaiki kebijakan-kebijakan dalam negeri yang salah.

ADVERTISEMENTS

Beberapa kebijakan yang dinilai salah adalah pembangunan infrastruktur menggunakan sumber utang, hingga kenaikan harga BBM.

ADVERTISEMENTS

“Kok ndak jujur untuk menjelaskan bahwa risiko-risiko stagflasi itu karena kesalahan perkiraan dan kebijakan-kebijakan Jokowi. Situ jor-joran bangun infrastruktur dengan utang ugal-ugalan, naikkan harga BBM, listrik, pajak, BPJS dan lain-lain. Puguh saja inflasi makanan tinggi, kok telmi (telat mikir)?” kritik Rizal Ramli.

ADVERTISEMENTS

Bagi Rizal Ramli, risiko-risiko inflasi pangan dan stagflasi bisa dihindari pemerintah sejak lama. Salah satu saran yang pernah disampaikan RR, sapaan Rizal Ramli adalah realokasi anggaran strategis di saat awal Covid-19.

ADVETISEMENTS

Saat itu, RR menyarankan agar pemerintah memfokuskan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan mempertahankan daya beli masyarakat hingga menggenjot produksi pangan.

“RR juga sarankan kurangi utang supaya ekonomi RI tidak rentan terhadap kenaikan bunga internasional dengan cara kurangi pengeluaran APBN ugal-ugalan. Saran konstruktif tersebut tidak didengarkan, malah sibuk bantah-bantah,” tegasnya.

“Hari ini ramai-ramai, kompak sibuk salahkan faktor internasional. Kemana aja Tong?” tandasnya.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version