Menjelang Subuh Jadi Waktu Terbaik Menyusui dan Memompa ASI

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Dokter sebut produksi ASI paling tinggi adalah saat jam mendekati subuh.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Banyak ahli telah sepakat, Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan lebih baik untuk bayi. ASI mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bayi dalam tumbuh kembangnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Dokter Sarah Aulia, IBCLC mengatakan menstimulasi pasokan dan permintaan ASI, diperlukan pelekatan yang tepat saat menyusui secara langsung atau direct breastfeeding (DBF). Akan tetapi, memerah atau memompa ASI juga sering kali diperlukan untuk menjaga pasokan dan permintaan tetap lancar.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Selain DBF dengan pelekatan yang baik, biasanya jam-jam pompa yang paling bagus saat hormon memproduksi paling tinggi keluarnya, seperti dini hari. Tepatnya sekitar jam 3-4 dini hari.

ADVERTISEMENTS


“Misalnya mau sholat subuh baiknya setelah DBF dilanjutkan pompa itu paling oke,” kata dr Sarah dalam peluncuran pompa ASI M3 Wireless Electric Breast Pump Mooimom di Jakarta, Jumat (7/10/2022).

ADVERTISEMENTS


Dokter Sarah melanjutkan bahwa power pumping memiliki teknik tersendiri. Jika mendadak memerah ASI setiap hari, bisa saja menciptakan sinyal eror ke otak ibu.

ADVERTISEMENTS


Ketika produksi ASI menurun, sebaiknya ibu perlu melakukan konsultasi terlebih dulu kepada konselor laktasi. Lakukan pompa di jam-jam santai bagi ibu.

ADVETISEMENTS


Apabila memerah atau memompa ASI di jam kerja malah membuat pusing, sebaiknya hindari waktu tersebut. Kurangi pula sering-sering melihat hasil perah karena itu bisa menciptakan tekanan tersendiri bagi ibu.


“Hindari nengok-nengok hasil karena jadi tekanan tersendiri malah akhirnya tertekan itu ada penjelasan ilmiahnya,” lanjut dr Sarah.


Hormon stres dapat menekan pengeluaran ASI. Hormon oksitosin adalah yang merangsang ASI keluar. 


“Jadi dicoba saat rileks sambil nonton drakor, bebas, dini atau malam hari serileksnya para ibu, atau sambil ngobrol dengan pasangan tahu-tahu ASI sudah penuh,” tambah dia.


Seperti diketahui, ASI penting sebagai makanan bayi setelah lahir karena kaya zat gizi untuk perkembangan otak. ASI juga disertai hormon pertumbuhan, enzim antivirus dan antibakteri, sel darah putih peningkat kekebalan tubuh, serta bakteri baik bagi pertumbuhan dan pembentukan antibodi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version