Jumat, 17/05/2024 - 04:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pedagang Cipinang: Masa Kritis Beras Mulai Desember-Februari 2023

Harga beras medium, terus dipertahankan agar tidak melewati batas HET

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mengingatkan kesiapan pemerintah dan Perum Bulog untuk memastikan ketersediaan pasokan beras pada pergantian akhir tahun ini. Pasalnya, pergerakan harga beras saat ini masih mengalami kenaikan akibat berkurangnya pasokan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Ketua Koperasi Pedagang Pasar Beras Induk Cipinang (PIBC) Jakarta, Zulkifli Rasyid, mengatakan, kenaikan harga terutama untuk beras jenis medium. Saat ini, rata-rata harga merangkak naik berkisar Rp 9.000 per kg – Rp 9.000 per kg dari sebelumnya Rp 8.500 – Rp 8.600 per kg.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Harga beras medium, terus dipertahankan agar tidak melewati batas HET beras medium di level konsumen sebesar Rp 9.450 per kg. “Kelihatannya harga akan menanjak terus karena situasi dan keadaan seperti cuaca, tapi harga beras medium tidak boleh sampai di atas Rp 10 ribu karena ini di pasar induk,” kata Zulkifli kepada Ahad (16/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
BEI: Fitur Market Order Tingkatkan Efisiensi Transaksi di Pasar Modal


Meski demikian, ia menekankan, masa kritis beras kemungkinan akan terjadi mulai Desember 2022 hingga Februari 2023 karena bertepatan dengan musim tanam gadu. Zulkifli mengatakan, ketersediaan beras pada periode tersebut masih menjadi kekhawatiran para pedagang.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Terlebih lagi, stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog masih stagnan di level 800 ribu ton atau di bawah dari batas minimal yang ditentukan pemerintah sebesar 1 juta ton. “Apakah stok kita bisa cukup pada bulan Desember, Januari, Februari, hingga Maret? Itu selalu menjadi pertanyaan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Menhub: Ada 133 Ribu Unit Kendaraan Listrik di Indonesia


Bahkan Zulkifli mengatakan, jika pemerintah jeli dan merasa akan adanya kekurangan pasokan, opsi impor bisa dipertimbangkan. “Supaya kita jangan katakanm kita tidak boleh impor, tidak akan impor. Maaf saja, kita ini masih ketergantungan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Ia mengingatkan agar pergantian tahun ini tidak mengulang kejadian seperti pergantian tahun 2017-2018. Di mana saat itu, pemerintah terlambat mengambil opsi impor ketika harga sudah melonjak naik. Alhasil, impor masuk di saat petani menyambut panen raya sehingga merusak harga beras produksi lokal.

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi