4 dari 10 Remaja Indonesia Alami Anemia, Kenali Risiko Kesehatannya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

“Dari data tersebut menunjukkan bahwa tiga sampai empat dari sepuluh remaja puteri di Indonesia menderita anemia. Untuk itu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memberi edukasi tangkal anemia dan cacingan,” kata dosen Departemen Anatomi FKUI dr. Isabella Kurnia Liem, M.Biomed, Ph.D, P.A., dalam keterangannya, Sabtu (5/11/2022).

ADVETISEMENTS


Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah malnutrisi, baik karena defisiensi besi maupun karena cacingan, khususnya di daerah dengan sanitasi rendah dan akses terhadap air bersih yang terbatas.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Jika dibiarkan, anemia berisiko mempengaruhi kesehatan remaja. Misalnya gangguan pada kesehatan jantung, paru, kehamilan, tumbuh kembang, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat menghambat perkembangan mereka untuk produktif, kreatif, dan berdaya saing di masa depan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


Tim Pengmas FKUI melakukan kegiatan penyuluhan terkait dengan bahaya anemia dan cacingan di SMP Negeri Satu Atap, Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak 83 siswi diikutsertakan dalam penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung secara berkala sejak Juli hingga Oktober 2022.

ADVERTISEMENTS


Ia mengatakan penduduk umumnya berpenghasilan rendah dan memiliki tingkat pendidikan serta pengetahuan akan kesehatan yang rendah. Kedua faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap status gizi anak dan keluarganya.

ADVERTISEMENTS


Ketidakcukupan gizi dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan salah satunya anemia. Berdasarkan infomasi dari pihak Puskesmas Muara Gembong, masih banyak remaja putri yang mengalami anemia di Desa Pantai Bakti sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version