PM Inggris: Konflik Rusia-Ukraina Percepat Kebutuhan Transisi Energi Bersih

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Konflik Rusia-Ukraina menyebabkan krisis dan gangguan pasokan energi di Eropa.

ADVETISEMENTS

 KAIRO — Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, konflik antara Rusia dan Ukraina telah mempercepat kebutuhan untuk melakukan transisi ke energi bersih. Pernyataannya mengacu pada fakta, Barat terutama Eropa, sangat bergantung pada pasokan minyak dan gas Rusia.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Invasi Rusia ke Ukraina telah menyoroti pentingnya bagi kita beralih ke bentuk energi lebih aman, lebih bersih, dan lebih murah serta menghilangkan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil,” kata Sunak dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya di sela-sela perhelatan United Nations Climate Change Conference (COP27) yang digelar di Sharm el-Sheikh, Mesir, Selasa (8/11/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Sunak mengungkapkan, solusi “yang lebih disukai” untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina adalah “resolusi damai”. Namun dia berpendapat, meminta Ukraina untuk merundingkan solusi tidak adil. Sebab proses tersebut berlangsung ketika negara mereka terus digempur oleh Rusia.

ADVERTISEMENTS


Konflik Rusia-Ukraina telah menyebabkan krisis dan gangguan pasokan energi di Eropa. Rusia memangkas lebih dari 70 persen pasokan gasnya ke Benua Biru yang dialirkan jaringan pipa Nord Stream. Uni Eropa memberlakukan beberapa paket sanksi terhadap Rusia. Mereka membidik berbagai sektor, terutama energi. 

ADVERTISEMENTS


Pada 31 Mei lalu, Uni Eropa menyetujui embargo parsial terhadap komoditas minyak Rusia. Hungaria, Slovakia, serta Republik Ceska diberi pengecualian dan tetap diperkenankan memperoleh pasokan minyak Rusia yang dikirim lewat pipa Druzhba. Keputusan embargo bertujuan menghentikan 90 persen impor minyak mentah Rusia ke 27 negara anggota Uni Eropa. Hal itu diharapkan berlaku penuh akhir tahun ini.


Embargo yang dilakukan perhimpunan Benua Biru akan menjadi sanksi paling keras terhadap Moskow sebagai konsekuensinya menyerang Ukraina. Namun di sisi lain, sanksi tersebut bakal turut mempengaruhi Uni Eropa. Pada 2020, Rusia merupakan pemasok seperempat impor minyak Uni Eropa. Eropa adalah tujuan hampir separuh dari ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version