China Desak Negara Maju Penuhi Janji Pendanaan Iklim untuk Negara Berkembang

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Negara berkembang menjadi pihak yang paling menderita akibat perubahan iklim.

ADVERTISEMENTS

 BEIJING — Pemerintah China mendesak negara-negara maju merealisasikan janji pendanaan sebesar 100 miliar dolar AS per tahun untuk membantu negara-negara berkembang menghadapi dampak dan mengatasi perubahan iklim. Menurut Beijing, hal itu telah menjadi tanggung jawab historis dan internasional mereka.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Zhao Lijian mengungkapkan, proses global perubahan iklim saat ini menghadapi tantangan berat. Negara-negara berkembang, kata Zhao, menjadi pihak yang paling menderita akibat perubahan iklim.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


“Kami mendesak negara-negara maju untuk sungguh-sungguh meningkatkan tanggung jawab historis mereka dan memenuhi kewajiban internasional mereka. Secara khusus, mereka harus memenuhi janji mereka untuk memobilisasi 100 miliar dolar AS per tahun untuk aksi iklim di negara-negara berkembang sesegera mungkin,” kata Zhao dalam pengarahan pers, Rabu (9/11/2022), dilaporkan laman resmi Kemenlu China.

ADVERTISEMENTS


Selain pendanaan, menurut Zhao, negara-negara maju juga harus menawarkan peta jalan untuk menggandakan pendanaan adaptasi. Mereka pun perlu membantu negara-negara berkembang meningkatkan ketahanan iklim dan membentuk sinergi lebih besar dalam tindakan.

ADVERTISEMENTS


Zhao mengungkapkan, China telah secara aktif menerapkan strategi perubahan iklim nasional. Negeri Tirai Bambu konsisten mengejar jalur pembangunan hijau dan rendah karbon yang memprioritaskan perlindungan ekologis. “Sejak China mengumumkan tujuan ambisius puncak karbon dan netralitas karbon, kemajuan penting telah dibuat ke arah itu,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS


Dia menjelaskan, dari 2012 hingga 2021, China mendukung tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata 6,6 persen dengan tingkat pertumbuhan konsumsi energi tahunan 3 persen. Emisi karbon dioksida per unit PDB turun sekitar 34,4 persen dan intensitas energinya turun 26,4 persen, mencapai penghematan kumulatif 1,4 miliar ton batu bara standar. “Pada Juli 2021, China secara resmi meluncurkan pasar perdagangan emisi karbon nasional yang mencakup sekitar 4,5 miliar ton emisi karbon dioksida per tahun, menjadikannya yang terbesar dari jenisnya di dunia,” kata Zhao.

ADVETISEMENTS


Zhao mengungkapkan, pada Kongres Nasional Partai Komunis China ke-20 yang baru saja selesai, rencana-rencana penting disusun untuk memenuhi tujuan karbon ganda. Menurut dia, China akan terus bekerja sama dengan pihak lain untuk berperan aktif dalam tata kelola iklim global dan bersama-sama menjawab tantangan perubahan iklim.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version