Bandara Bali Layani Kedatangan 34 Pesawat VIP Delegasi G20

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Pesawat juga ada yang ditempatkan di delapan bandara Angkasa Pura I lainnya.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) mencatat Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani kedatangan sebanyak 34 pesawat VIP delegasi KTT G20. Pesawat tersebut dilayani pada rentang 13-15 November 2022 menjelang pelaksanaan KTT G20 yang akan digelar pada 15-16 November.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Sesuai dengan rencana operasional penanganan pesawat VIP delegasi KTT G20, sebagian pesawat ada yang ditempatkan atau Remain Over Night (RON) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali,” kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (15/11/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Selain itu, Faik mengatakan pesawat juga ada yang ditempatkan di delapan bandara Angkasa Pura I lainnya. Bandara tersebut ditetapkan sebagai bandara lokasi penempatan pesawat VIP Delegasi KTT G20 sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 12 Tahun 2022.

ADVERTISEMENTS


Pada 13 November, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani kedatangan tujuh pesawat VIP delegasi KTT G20. Kedatangan tersebut debgan rincian lika pesawat VIP delegasi kategori utama dari negara Indonesia, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan. Selain itu juga dua pesawat VIP delegasi kategori pendamping dari negara Prancis dan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS


Sedangkan pada 14 November, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah melayani kedatangan sebanyak 25 pesawat VIP delegasi KTT G20. Kedatangan tersebut dengan rincian 19 pesawat VIP delegasi kategori utama dari negara Senegal, Turki, Uni Emirat Arab, Australia, Rwanda (dua pesawat), Kanada, Republik Rakyat Tiongkok, Argentina, Perancis, Afrika Selatan, Britania Raya, Kamboja, Spanyol, Italia, India, Jerman, Singapura, dan Belanda. Selain itu juga enam pesawat VIP delegasi kategori pendamping dari negara Turki, Uni Emirat Arab (dua pesawat), Republik Rakyat Tiongkok, Spanyol, dan Australia.

ADVERTISEMENTS


Sementara pada 15 November, terdapat kedatangan dua pesawat VIP delegasi KTT G20. Kedatangan tersebut dengan rincian satu pesawat VIP delegasi kategori utama dari negara Arab Saudi serta satu pesawat VIP delegasi kategori pendamping dari negara Arab Saudi.

ADVETISEMENTS


“Dapat kami sampaikan juga bahwa keseluruhan pesawat VIP delegasi KTT G20 yang mengangkut kepala negara dan atau kepala pemerintahan negara anggota G20 dan undangan sudah tiba di Bali. Kami turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh instansi yang terlibat dari awal perencanaan operasional, hingga hari H penanganan kedatangan delegasi,” ungjap Faik.


Selain Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang berfungsi sebagai bandara utama untuk penempatan pesawat delegasi KTT G20, sebanyak delapan bandara yang dikelola Angkasa Pura I ditetapkan sebagai bandara lokasi penempatan pesawat VVIP dan pendukung. Penentuan tersebut berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SE 12 Tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.


Kedelapan bandara pendukung tersebut adalah Bandara Internasional Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Begitu juga dengan Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.


Faik memastikan, AP I secara khusus telah menyiapkan sebanyak 67 parking stand pesawat di sembilan bandara tersebut. Senuanya terdiri dari 28 parking stand yang diperuntukkan untuk pesawat berbadan lebar dan 39 parking stand untuk pesawat berbadan sempit narrow body.


“Khusus di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, AP I menyiapkan sebanyak 17 parking stand Pesawat dengan rincian 14 Parking stand untuk pesawat berbadan lebar dan tiga parking stand untuk pesawat berbadan sempit,” jelas Faik. 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version