Rutin Konsumsi Dua Sendok Madu Bantu Seimbangkan Gula Darah dan Kolesterol

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Studi buktikan rutin konsumsi madu bisa seimbangkan kadar gula darah dan kolesterol.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Madu menjadi andalan Nabi Muhammad SAW untuk menjaga kesehatan. Rasulullah pun pernah menyebutkan bahwa madu merupakan obat bagi segala penyakit. Studi yang digagas para peneliti di University of Toronto, Kanada, menunjukkan hasil serupa.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


Menurut temuan penelitian tersebut, mengganti pemanis tambahan dengan madu dapat menurunkan risiko penyakit tertentu. Sebut saja diabetes tipe dua, penyakit jantung, dan penyakit hati berlemak nonalkohol. Rutin mengonsumsi dua sendok makan madu pun bisa membantu menyeimbangkan gula darah dan mengendalikan kadar kolesterol.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Tim peneliti menganalisis hasil dari 18 percobaan yang mencakup lebih dari 1.100 peserta. Studi menemukan bahwa madu mentah dari pohon False Acacia atau Black Locust memiliki efek paling positif pada tubuh. Itu efektif menurunkan glukosa darah puasa dan jumlah kolesterol jahat dalam darah.

ADVERTISEMENTS


Mengonsumsi madu tersebut juga meningkatkan lipoprotein densitas tinggi alias kolesterol baik dan menunjukkan tanda-tanda membaiknya peradangan. Semua peserta dalam penelitian mengikuti diet sehat secara umum. Peserta diberi rata-rata 40 gram, atau sekitar dua sendok makan madu setiap hari selama delapan pekan. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa madu kehilangan banyak manfaat kesehatannya setelah dipanaskan di atas 65 derajat Celcius.

ADVERTISEMENTS


Peneliti senior studi, Tauseef Khan, menganggap hasil penelitiannya mengejutkan karena madu mengandung sekitar 80 persen gula. “Tetapi, madu juga merupakan komposisi kompleks dari gula umum dan langka, protein, asam organik, dan senyawa bioaktif lainnya yang kemungkinan besar memiliki manfaat kesehatan,” kata Khan.

ADVERTISEMENTS


Para ahli mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua gula harus diperlakukan sama. Bukan berarti seseorang harus benar-benar berhenti mengonsumsi pemanis. “Intinya lebih pada penggantian, jika Anda menggunakan gula meja, sirup, atau pemanis lainnya, mengganti gula tersebut dengan madu dapat menurunkan risiko kardiometabolik,” ucap Khan, dikutip dari laman Independent, Jumat (25/11/2022).

ADVETISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version