Manajer Bank di Iran Dipecat Karena Layani Nasabah yang Tidak Berjilbab 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Wanita di Iran diwajibkan berjilbab.

ADVERTISEMENTS

TEHERAN — Seorang manajer sebuah bank di Iran dipecat karena  melayani seorang nasabah perempuan yang tidak menggunakan jilbab. Kantor berita Mehr melaporkan, manajer bank di Provinsi Qom, telah memberikan layanan bank kepada seorang wanita yang tidak memakai jilbab pada Kamis (24/11/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS


“Akibatnya, dia (manajer bank) dicopot dari jabatannya atas perintah gubernur,” kata laporan Mehr mengutip Wakil Gubernur Provinsi Qom, Ahmad Hajizadeh.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS


Mehr melaporkan, video wanita yang tidak mengenakan jilbab itu menimbulkan banyak reaksi di media sosial. Di Iran sebagian besar bank dikendalikan negara. Hajizadeh mengatakan, manajer di lembaga keuangan bertanggung jawab untuk menerapkan hukum hijab.

ADVERTISEMENTS


Perempuan di Iran wajih menggunakan jilbab yang menutup kepala, leher, dan rambut mereka. Hukum ini ditegakkan oleh polisi moralitas negara.

ADVERTISEMENTS


Pada 16 September seorang perempuan muda, Mahsa Amini (22 tahun) meninggal dunia dalam tahanan polisi moral. Dia ditahan karena diduga melanggar aturan berpakaian. Kematian Amini memicu demonstrasi nasional.

ADVERTISEMENTS


Jilbab menjadi aturan wajib empat tahun setelah revolusi 1979 yang menggulingkan monarki yang didukung Amerika Serikat. Rezim baru kemudian mendirikan negara Republik Islam Iran. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi perubahan norma dalam berpakaian. Perempuan Iran mulai menggunakan celana jeans ketat dan jilbab longgar berwarna-warni.

ADVETISEMENTS


Pada Juli tahun ini Presiden ultra-konservatif Ebrahim Raisi menyerukan mobilisasi semua lembaga negara untuk menegakkan hukum jilbab. Namun, banyak perempuan yang melanggar aturan tersebut. 


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version