Senin, 03/06/2024 - 18:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Serapan Bulog Tahun Ini Rendah

Penurunan kemungkinan besar karena outlet bansos seperti raskin dan rastra tak ada.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

JAKARTA — Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori menyayangkan penyerapan beras yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) cendrung menurun alias rendah. Meski begitu, kata Khudori, penurunan ini kemungkinan besar karena outlet bansos seperti beras miskin dan rastra sudah tak ada. Hal ini disampaikan Khudori dalam webinar Pataka beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Dugaan saya adalah bahwa sejak raskin dan rastra tidak ada, outlet penyaluran di hilir itu tidak ada dan tidak pasti,” kata Khudori dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022).

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Ia berkata, ketika masih ada raskin dan rastra, jumlah penyerapan dan pengadaannya dari dalam negeri kira-kira 2,2 juta ton, sekarang itu hanya 900 ribu. “Jadi gak ada separuhnya. Jadi, catatan terpenting di tahun 2022 ini, volume yang diserap Bulog memang lebih kecil,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Bulog Optimistis Serap 600 Ribu Ton Beras Bulan Ini

Apabila penyerapan Bulog dilakukan dalam jumlah besar, tetapi di sisi lain outlet di hilirnya tidak tersedia, menurut dia, maka yang terjadi adalah timbulnya maslah baru. Karena itu, kata Khudori, musim panen tahun ini harus bisa dioptimalkan Bulog dalam melakukan penyerapan. Apalagi dalam masa panen seperti ini kondisi beras biasanya mengalami surplus yang cukup besar.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Musim panen raya ini musim menyerap bagi Bulog karena di sinilah akan terjadi surplus besar dan biasanya harga agak tertekan. Nah sekarang karena musim paceklik di sinilah sebetulnya konsentrasi kerja Bulog untuk melakukan operasi pasar mengamankan harga di hilir,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Di sisi lain, kata Khudori, peran Bulog juga harus bisa fokus pada sistem hilir yaitu mengamankan harga di level konsumen. Namun apabila Bulog tetap masuk pada level pasar untuk melakukan penyerapan dan berkompetisi dengan pelaku usaha yang lain maka bukan tidak mungkin harga yang ada saat ini akan semakin tertekan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Bulog Pastikan Stok Pangan Cukup untuk Idul Adha
ADVERTISEMENTS

“Jadi sebenarnya pengambilan stok dari penggilingan dan pedagang itu sangat memungkinkan karena berdasarkan data Bapanas di minggu ketiga November stoknya 6,5 juta ton. Yang tidak memungkinkan itu pengambilan stok dari rumah tangga,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Sejak awal, kata Khudori, perdebatan perlu tidaknya impor beras bisa diselesaikan melalui penyerapan stok beras di penggilingan. Apalagi saat itu, Dirjen Tanaman Pangan menjelaskan ada sekitar 350-360 ribu ton di penggilingan.

“Tapi itu tidak terserap oleh Bulog karena ada dua isu. Isu pertama kualitas dan kedua harga. Jadi kualitasnya itu tidak memenuhi kualitas Bulog dan harganya tidak masuk di harga yang di patok Bulog. Kalau benar ada dua isu dan sebetulnya ada potensi untuk menyerap apakah tidak mungkin dua isu tadi diselesaikan agar Indonesia tidak impor,” jelasnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi