Pengamat: Hubungan China-Filipina tak Terpengaruh Asing

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

“China adalah negara pertama selain anggota ASEAN yang dikunjungi Marcos sejak menjabat Presiden Filipina,” kata Direktur Pusat Studi Asia Tenggara pada Chinese Academy of Social Sciences Prof Xu Liping, Rabu.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, Marcos bersama delegasi besar dari berbagai bidang di Filipina berkeinginan meningkatkan kerja sama dengan China. “Hal ini membuktikan bahwa Filipina yang dipimpin oleh pemerintahan Marcos masih menempatkan hubungan dengan China sebagai prioritas,” kata profesor yang fasih bercakap bahasa Indonesia itu.

ADVERTISEMENTS

Ia melihat Filipina ingin bekerja sama dengan China di bidang infrastruktur, pertanian, energi, pertukaran masyarakat dan budaya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

“Manila berharap Beijing akan melanjutkan proyek-proyek infrastruktur berskala besar di Filipina agar bisa terkoneksi dengan China sesuai dengan Prakarsa Sabuk Jalan (BRI),” ujar profesor yang menerbitkan berbagai buku dalam bahasa Indonesia itu.

ADVERTISEMENTS

Di bidang pertanian, kata Xu, Marcos yang juga merangkap jabatan sebagai menteri pertanian sangat perhatian dengan masalah ketahanan pangan di tengah peningkatan kekhawatiran atas krisis pangan yang dipicu konflik Ukraina.

ADVERTISEMENTS

Filipina dengan demikian jugamembutuhkan kerja sama dengan China untuk mendorong pembangunan pertanian di negaranya, sekaligus belajar dari pengalaman China dalam pengentasan kemiskinan, kata Xu.

ADVERTISEMENTS

Menyangkut energi, terutama di bidang energi baru dan bersih, Xu melihat keunggulan China. “Ada kemungkinan kedua belah pihak mencapai kesepakatan baru untuk bersama-sama mengeksplorasi sumber daya energi di Laut China Selatan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Dia juga melihat bahwa Filipina akan mencari peluang untuk memulihkan sektor pariwisatanyakarena China telah menyesuaikan kebijakan pengendalian dan pencegahan pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENTS

Terkait perjanjian aliansi dengan Washington dalam strategi Indo-Pasifik, Xu berpendapat Filipina akan berdiri sendiri. “Upaya aliansi itu gagal di era mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte sehingga pemerintahan Biden sedang berusaha memperbaiki hubungan AS-Filipina,” ujar Xu.

“Namun, Marcos tidak akan bekerja sama dan akan mempertahankan diplomasi yang dijalankan Duterte untuk menjaga keseimbangan antara dua kekuatan besar,” katanya, menambahkan.

Marcos menjadi kepala negara asing pertama yang melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada 2023. China dan Filipina sama-sama merupakan negara yang terlibat sengketa wilayah di perairan Laut China Selatan.

China tidak mengakui keputusan Mahkamah Internasional atas gugatan yang diajukan Filipina menyangkut sengketa wilayah itu.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version