Benarkah Yoga Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ada jenis yoga seperti power yoga dan vinyasa membuat tubuh terus bergerak.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Yoga identik dengan manfaat terhadap kesehatan mental, seperti mindfulness atau kesadaran sini-kini. Di samping itu, yoga ternyata juga dapat membantu menurunkan berat badan, yang sudah dibuktikan lewat penelitian.

ADVERTISEMENTS

Menurut studi tersebut, yoga bisa memicu beragam efek perilaku, fisik, dan psikososial, yang menjadikannya alat yang berguna untuk menurunkan berat badan. Faktanya, memang ada jenis yoga yang lebih intensif secara fisik daripada yang lain. 

Umumnya, yoga tidak dianggap sebagai latihan aerobik. Saat melakukan yoga, tubuh cenderung tidak cukup bergerak untuk meningkatkan pernapasan, detak jantung, dan aliran darah secara signifikan. Padahal, semua itu dapat membantu membakar kalori dengan cepat.

Namun, ada jenis yoga seperti power yoga dan vinyasa membuat tubuh terus bergerak. Biasanya, yoga jenis ini dilakukan di studio yoga panas, yang selanjutnya meningkatkan detak jantung dan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Instruktur yoga dan meditasi dari aplikasi kebugaran WithU Training, Danielle Wills, sepakat bahwa yoga bisa saja dimanfaatkan untuk tujuan penurunan berat badan. Menurut Wills, yoga dapat membantu mengatur sistem saraf dalam tubuh.

“Ini memungkinkan sistem pencernaan memproses makanan dengan baik, meningkatkan kalori yang dibakar saat istirahat, dan membantu tingkat energi untuk tetap dalam kondisi terbaiknya,” ungkap Wills, dikutip dari laman Patient.info, Sabtu (7/1).

ADVERTISEMENTS

Mempraktikkan seni mindfulness melalui yoga juga bisa menjadi alat yang berguna untuk manajemen berat badan. Studi menunjukkan bahwa pelatihan mindfulness yang berfokus pada koneksi pikiran dan tubuh, dapat membantu mencegah perilaku makan berlebihan. 

ADVERTISEMENTS

Wills menjelaskan, mindfulness pada intinya adalah kesadaran penuh atas tubuh dan pikiran. Seseorang bisa menghikmati waktu dan aktivitasnya tanpa terdistraksi oleh hal lain,  menjadi teman bagi diri sendiri, juga mendengarkan dan mengenali kebutuhan diri.

“Seringnya, seseorang tidak terbiasa mendengarkan kebutuhan diri yang sebenarnya dan ketika mengabaikan tanda-tanda ini, sistem saraf menjadi tidak sinkron. Dia akan melakukan sesuatu yang tidak mendukung kesehatan seperti melewatkan olahraga dan makan sembarangan,” ucap Wills.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version