Mengapa Allah SWT Membuat Hamba-Nya Menderita Sakit?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda jangan mencela (sakit) demam.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Cendekiawan Muslim di Pusat Islam Memphis, Amerika Serikat (AS) Yasir Qadhi menjelaskan salah satu hikmah bagi orang yang menderita sakit adalah diampuninya dosa-dosa yang telah dia lakukan. Sakit tersebut menjadi penawar yang paling ampuh agar dosa-dosa mendapat ampunan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS Asy-Syura ayat 30)

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Bentuk musibah antara lain ialah wafatnya orang yang dicintai, kehilangan kerabat, kondisi ekonomi, keterbatasan fisik, sakit demam, segala jenis penyakit lain, dan penderitaan lainnya. Bahkan, sakit demam yang sedang diderita seseorang pun dapat membuatnya terampuni dosa-dosanya.

ADVERTISEMENTS

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang Mukmin dari api neraka.” (HR al-Bazzar)

ADVERTISEMENTS

Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad bersabda, “Tidaklah menimpa seorang Mukmin rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.” (HR Muslim)

ADVERTISEMENTS

Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, “Jangan mencela (sakit) demam. Karena sesungguhnya ia dapat menghilangkan dosa-dosa anak cucu Adam sebagaimana tiupan api pandai besi yang dapat menghilangkan karat-karat besi.” (HR Muslim)

ADVETISEMENTS

Dalam hadits populer, juga dijelaskan apapun yang dialami oleh orang beriman merupakan kebaikan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh luar biasa urusan orang-orang beriman. Karena semua yang terjadi padanya itu untuk kebaikannya. Jika suatu kebaikan terjadi dan dia bahagia, dia bersyukur kepada Allah, dan itu baik untuknya. Dan jika sesuatu yang buruk terjadi, maka dia bersabar, dan Allah membalasnya atas kesabaran itu.” (HR Bukhari dan Muslim)

“Bagi orang beriman, bencana apapun yang terjadi pada dirinya bukan masalah. Karena ketika dia menghadapi kesulitan, keimanannya akan meningkat dan semakin berserah diri kepada Allah SWT,” ujar Qadhi, pria yang lahir di Houston, Texas itu.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version