Salam Perpisahan Jacinda Ardern

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Mulai besok Jacinda Ardern secara resmi mengundurkan diri sebagai PM Seladia Baru.

ADVERTISEMENTS

 WELLINGTON — Jacinda Ardern pada Selasa (24/1/2023) mengucapkan salam perpisahan terakhirnya sebagai perdana menteri Selandia Baru. Dalam sebuah pidato perpisahan, Ardern berbicara tentang kebaikan dan empati yang telah ditunjukkan warga Selandia Baru kepada dirinya.

ADVERTISEMENTS

“Terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam atas hak istimewa terbesar dalam hidup saya,” kata Ardern dalam pidatonya.

Ardern tiba di sebuah tempat pertemuan antara politisi dan para tetua suku Maori di Kota kecil Ratana, di utara Ibu Kota Wellington. Kedatangan Ardern langsung disambut oleh para pendukung yang berebut untuk berfoto bersama.

Pekan lalu, Ardern secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya. Pengunduran diri Ardern membuat warga Selandia Baru terkejut. Ardern secara resmi mengundurkan diri tugasnya pada Rabu (25/1/2023). Posisi Ardern sebagai perdana menteri digantikan oleh pemimpin Partai Buruh yang baru, Chris Hipkins.

ADVERTISEMENTS

Ardern, bersama dengan Hipkins dan politisi oposisi, melakukan kunjungan tahunan ke Ratana, untuk menghadiri perayaan kelahiran pemimpin agama suku Maori, Tahupotiki Wiremu Ratana. Ardern mengenakan gaun hitam dengan jubah tradisional Maori yang disebut korowai. Ardern mengatakan dia tidak berencana untuk memberikan pidato di acara tersebut. Tetapi orang-orang di sana menolak untuk memberinya jalan keluar dan memintanya untuk menyampaikan pidato.

ADVERTISEMENTS

“Pengalaman saya secara keseluruhan dalam pekerjaan di Selandia Baru dan warga Selandia Baru adalah cinta, empati, dan kebaikan,” kata Ardern.

Ardern menjadi ikon global berhaluan kiri. Dia mendapatkan sorotan karena membawa bayinya ke pertemuan PBB. Ardern juga menghadapi sejumlah tragedi besar di negaranya dengan tenang.

ADVERTISEMENTS

Ardern menunjukkan rasa solidaritas dan menguatkan umat Muslim Selandia Baru, setelah terjadi insiden penembakan brutal di masjid di Kota Christchurch dan Linwood oleh seorang ekstremis sayap kanan. Insiden yang terjadi pada Maret 2019 ini menewaskan 51 orang dan melukai puluhan lainnya. 

ADVERTISEMENTS

Ketika itu, Ardern mengunjungi keluarga korban dan korban luka-luka di rumah sakit dengan mengenakan jilbab. Sikap Ardern ini menuai pujian di kancah internasional. Ardern mengatakan, keputusan untuk mundur ini cukup berat. Namun Ardern mengatakan, dia meninggalkan jabatannya dengan cinta di hatinya.  

“Saya ingin Anda tahu bahwa saya pergi dengan cinta dan kasih sayang yang lebih besar untuk Aotearoa Selandia Baru dan orang-orangnya daripada saat saya memulai (menjabat sebagai perdana menteri),” kata Ardern.

Sebelum menuju ke lapangan untuk menghadiri acara inti, Ardern sempat dihadang oleh wartawan. Dia tersenyum lebar saat menolak menjawab pertanyaan politik. Ardern mengatakan, persoalan politik sekarang menjadi tanggung jawab penggantinya.

“Saya siap menjadi banyak hal. Saya siap menjadi back bench MP (anggota parlemen). Saya siap menjadi kakak perempuan dan seorang ibu,” ujar Ardern.

Ardern memiliki seorang putrinya bernama Neve yang berusia 4 tahun. Neve akan mulai bersekolah pada Juni. Dalam pidato pengunduran dirinya, Ardern mengatakan bahwa dia tidak sabar untuk mengantar anaknya pergi ke sekolah. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version