Kecam Pembakaran Alquran, Massa Bela Alquran 301 Usul Usir Dubes Swedia

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Aksi mengecam pembakaran Alquran itu dihadiri tokoh bangsa dan ulama.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Massa Aksi Bela Alquran 301 telah memadati kawasan depan kantor Kedutaan Swedia, Senin (30/1/2023). Massa meneriakkan pengusiran Kedutaan Swedia dari Indonesia. “Minimal usir Dubesnya,” kata salah seorang orator aksi.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Dia mengatakan, seorang Muslim diciptakan untuk dua tujuan yaitu untuk menyembah Allah SWT, dan kedua ialah untuk memperjuangkan serta membela demi agama Allah SWT.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Untuk dua tujuan ini kita disiapkan. Dunia menyaksikan, kitab suci umat Islam, demi kepentingan politik, dirobek diinjak dibakar. Demi Allah, wahai orang orang yang berakal, kita berdiri di sini, kalau ini tidak bergoyang, kita tidak ikhlas hingga membuat tindakan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

“Tindak pelaku, dan yang di belakangnya. Jika tidak kita lihat ada tindakan, lu jual gua beli. Umat Islam tidak mengganggu tetapi kalau diganggu, kita tidak akan pernah diam,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Bila tidak ada perlakuan atau tindakan nyata atas pembakaran Alquran oleh politisi Swedia Rasmus Paludan, akan ada gelombang lebih besar, bahkan tsunami protes.

ADVETISEMENTS

“Tentu semoga tidak terjadi seperti itu kalau ada tindakan cepat, bergerak cepat dan tegas. Dan umat Islam siap bertoleransi dalam hal yang bisa dipahami,” katanya.

Dia juga mendoakan semoga Swedia dan negara negara yang melakukan tindakan serupa dimusnahkan dan dilenyapkan.

Aksi tersebut dihadiri antara lain Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Abdul Qohar, Habib Hasan dari Forum Ulama dan Habib, Ketua Umum Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad bin Husein Alatas, akademisi Marwan Batubara.

Kronologi

Politikus sayap kanan Rasmus Paludan membakar salinan kitab suci umat Islam pada Sabtu (21/1/2023) di depan kedutaan Turki di ibu kota Swedia, Stockholm. Aksi yang sama dia lakukan di Denmark sepekan kemudian.

Paludan mengklaim pembakaran kitab suci itu sudah memperoleh izin dari polisi Swedia sebagai bagian dari aksi protes. Atas peristiwa ini, Ankara segera membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia dan memanggil duta besar Stockholm.

Penistaan Alquran semacam itu kemudian diikuti warga Belanda. Dua aksi provokatif terhadap umat beragama mengundang reaksi banyak orang di berbagai belahan dunia. 

Demonstrasi Paludan semakin merusak hubungan ketika Stockholm mencoba meyakinkan anggota NATO Turki untuk menyetujui Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer tersebut. Tawaran Swedia terhenti di tengah tuntutan Ankara agar Stockholm menyerahkan aktivis Kurdi dan mencegah demonstrasi yang menyerang kepemimpinan Turki.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version