Pendidikan Seks Dimulai dari Rumah, Orang Tua Harus Apa?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Pendidikan seks untuk anak bisa dimulai sejak usia dini.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA—Pakar pendidikan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Agus Sartono mengatakan orang tua berperan besar dalam memberikan edukasi pada anak khususnya terkait pendidikan seksual sejak usia dini.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Orang tua berperan besar dalam memberikan edukasi pada anak sejak usia dini agar tumbuh kesadaran pada diri anak untuk menjaga bagian tubuh yang tidak boleh dilihat atau disentuh orang lain,” kata Agus Sartono saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (31/1/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Agus Sartono yang pernah menjabat Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) itu menambahkan, pendidikan seksual diperlukan untuk mencegah kekerasan seksual pada anak.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia, keluarga khususnya orang tua merupakan wahana pertama dan utama dalam memberikan pendidikan dini pada anak. “Selain perlu memberikan pendidikan seksual, orang tua juga perlu membangun kesadaran mengenai pentingnya memilih konten yang dapat diakses dan tidak boleh diakses oleh anak,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Orang tua, kata dia, juga perlu meningkatkan kepekaan jika terjadi perubahan perilaku pada anak. “Di sinilah pentingnya komunikasi dan pentingnya membangun kedekatan yang kuat antara orang tua dengan anak, sehingga jika anak mengalami kejadian tidak menyenangkan akan langsung bercerita pada orang tuanya,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Agus menambahkan bahwa orang tua juga perlu menjadikan rumah sebagai tempat yang paling aman dan nyaman bagi anak. “Kualitas interaksi dengan anak harus dijaga, karena sekarang tidak banyak orang tua punya waktu yang cukup untuk mendampingi tumbuh kembang anaknya,” katanya.

ADVETISEMENTS

Selain itu, kata dia, yang juga tidak kalah penting adalah menjaga kondisi keluarga tetap harmonis dan kondusif. “Pastikan hubungan harmonis dalam rumah tangga tetap terjaga. Ayah dan ibu tetap menjaga dan menunjukkan keharmonisan kepada anak. Karena hal ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan psikologis seorang anak,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version