Satpol PP Terima Lima Laporan Aksi Copet di Masjid Al Jabbar

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Mayoritas korban aksi copet di Masjid Al Jabbar adalah perempuan.

ADVERTISEMENTS

BANDUNG–Masyarakat yang datang berkunjung ke masjid Al Jabbar sebaiknya berhati-hati dengan barang berharga bawaanya terutama HP. Karena, Satpol PP Jabar menerima beberapa pengaduan masyarakat yang kecopetan HP.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Menurut Kepala Satpol PP Jabar, M Ade Afriandi, dari 15 Januari 2023 sampai sekarang, pihaknya kurang lebih menerima lima laporan kehilangan HP.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Kalau dari peresmian sampai pekan kedua Januari, kami juga dapat laporannya tapi ada yang merasa lupa nyimpen atau memang ada yang mengambil mereka ga yakin. Nah setelah dua minggu berjalan mulai banyak laporan kehilangan barang yang ada di tas, rata-rata hilang HP,” ujar Ade Afriandi kepada Republika, Selasa (31/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Ade menjelaskan, para pemilik yang kehilangan HP itu mengaku awalnya, HP tersebut disimpan di tas. Tapi saat akan pulang, ia mencari HPnya sudah tak ada.

ADVERTISEMENTS

“Korbannya mayoritas perempuan tapi laki-laki juga ada. Bahkan, satpam kami ada yang jadi korban kehilangan HP. Meskipun dia ragu ya apa dia yang sembarangan menyimpen atau memang ada copet,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Ade mengatakan, untuk pengamanan atau pengawasan agar pencopetan ini tak terjadi lagi di masjid, pihaknya terus menyiagakan petugas pengamanan. Mereka, terdiri dari Satpol PP Jabar, Satpol PP Kota Bandung dan Satpam yang memang sudah di tugaskan oleh Disperkim atau badan dilingkup Pemprov Jabar.

ADVETISEMENTS

Total petugas keamanan, kata dia, antara 80 sampai 100 orang setiap satu shiftnya. Mereka, mengawasi selama 12 jam jadi memang tidak memadai. Terutama, saat pengunjungnya banyak dan membludak.

“Satu security itu perbandingannya bisa 50 sampai 100 kan gitu ya jadi ga ideal,” katanya.

Padahal, kata dia, petugas keamanan tersebut harus mengawasi Masjid Al Jabbar yang luasnya mencapai 25 hektare. Belum lagi, ada fasilitas-fasilitas yang terpisah tapi saling terkoneksi. Contohnya, ada fasilitas utama untuk shalat tapi di bawahnya ada tempat pameran. Lalu ada ruang-ruangan di bawah atau basement, ada selasar disi Utara dan Selatan sama Timur.

“Nah itu menyambung ke jembatan dan ke taman dan area parkir gitu. Memang selain luas tidak sebanding antara jumlah petugas dengan pengunjung,” katanya. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version