Cacingan Kerap Diabaikan, Anak Bisa Stunting, Bahkan Kehilangan Nyawa

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Jika dibiarkan, kecacingan bisa menyebabkan stunting.

ADVETISEMENTS

JAKARTA — Kecacingan (cacingan) masih termasuk penyakit yang diabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian langsung. Padahal, kecacingan sangat berdampak besar menurunkan kualitas hidup, terlebih jika sudah banyak orang mengalaminya secara kronis, berulang, maka akan menurunkan kualitas suatu negara.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Dokter Ayodhia Pitaloka Pasaribu, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengatakan, dampak kecacingan bisa menghambat perkembangan fisik dan menyebabkan kerugian kebutuhan zat gizi. Tubuh penderitanya sama-sama berkompetisi dengan cacing untuk menyerap kalori dan protein.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Kalau cacing gelang paling sering mengambil kalori dan protein sehingga bisa menyebabkan gizi buruk,” kata dr Ayodhia dalam webinar, disimak di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

ADVERTISEMENTS

Kecacingan dapat menghambat perkembangan fisik sehingga menyebabkan stunting jika infeksi terjadi secara berulang. Infeksi kecacingan dapat mengurangi kecerdasan dan produktivitas kerja.

ADVERTISEMENTS

Jika hendak memberantas stunting, menurut dr Ayodhia, salah satunya bisa dengan menurunkan kejadian kecacingan. Salah satu kasus kecacingan yang mengancam jiwa juga dapat terjadi ketika pasien mengalami sesak napas karena penyakit ini bisa mengenai paru-paru.

Jika lambat diketahui bahwa itu akibat kecacingan, tentu berbahaya. Pasien yang mengalami sesak itu akhirnya ketahuan kecacingan setelah muntah atau mengeluarkan cacing dari hidung.

Jenis cacing cambuk dan tambang mengisap darah, dengan satu cacingnya bisa mengisap 0,05 cc sampai 0,01 cc per harinya. Bisa dibayangkan jika ada banyak cacing tambang mengisap darah di tubuh maka akan menyebabkan anemia, kurang zat besi sehingga menurunkan kecerdasan dan produktivitas kerja.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version