Aktivis Belarusia Klaim Ledakan Pesawat Pengintai Rusia

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pesawat pengintai canggih milik Rusia Beriev A-50.

ADVERTISEMENTS

 MINSK — Aktivis anti-pemerintah Belarusia mengatakan mereka meledakan pesawat pengintai canggih Rusia dalam serangan drone di lapangan udara dekat Ibukota Minsk. Baik Rusia maupun Belarusia tidak mengkonfirmasi klaim tersebut.

ADVERTISEMENTS

Pesawat yang diledakan adalah Beriev A-50 yang Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebut sebagai Mainstay. Pesawat peringatan dini dengan kemampuan kontrol dan komando dan melakukan pelacakan pada 60 target dalam satu waktu.

ADVERTISEMENTS

Belarusia merupakan sekutu dekat Rusia yang mengizinkan wilayah digunakan untuk landasan melancarkan serangan ke Ukraina. Sejauh ini Minsk belum terlibat langsung dalam invasi Rusia ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS

Drone-drone (yang mengggelar serangan), peserta operasi ini orang-orang Belarusia,” kata pemimpin organisasi anti-pemerintah Belarusia, BYPOL, Aliaksandr Azarov, seperti dikutip di saluran Telegram organisasi itu dan saluran media asal Polandia, Belsat, Senin (27/2/2023).

Azarov belum memberikan bukti pernyataannya. Mantan petugas penegak hukum yang mendukung politisi oposisi ikut bergabung di BYPOL.

ADVERTISEMENTS

Minsk menetapkan organisasi ini sebagai kelompok teroris. Sementara Belsat yang menyajikan laporan kritis tentang Belarusia juga dianggap sebagai kelompok ekstremis.  

ADVERTISEMENTS

Azarov mengatakan rencana operasi meledakan pesawat Rusia itu digelar selama berbulan-bulan. Ia menambahkan “partisan”akan menggelar lebih banyak serangan di masa depan.

ADVERTISEMENTS

“Kami sedang melanjutkan perang kami melawan penjajah Rusia di wilayah Belarusia dan rezim penjahat (Presiden Alexander) Lukashenko yang merebut kekuasaan dengan tidak sah,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Kremlin menolak untuk mengomentari klaim Azarov dengan mengatakan insiden yang dituduhkan terjadi di wilayah Belarusia. Tapi negara itu juga membantah klaim tersebut. Permintaan komentar tidak direspon dengan cepat baik oleh kementerian Belarusia maupun Rusia.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version