IHSG Ditutup Menguat Meski Inflasi Tahunan Meningkat

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

IHSG menguat tipis 0,02 persen ke level 6.844,93 usai sempat dibuka melemah di awal.

ADVERTISEMENTS

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/8/2022). IHSG menguat tipis 0,02 persen ke level 6.844,93 setelah sempat dibuka melemah di awal perdagangan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini. IHSG menguat tipis 0,02 persen ke level 6.844,93 setelah sempat dibuka melemah di awal perdagangan.

ADVERTISEMENTS

Sektor keuangan menopang penguatan tipis IHSG dan diikuti oleh sektor teknologi dan konsumen non-primer. Total nilai transaksi yang diperdagangkan sepanjang hari ini mencapai sebesar Rp 10.09 triliun. 

ADVERTISEMENTS

“Pergerakan IHSG didorong oleh sentimen dari laporan inflasi dalam negeri,” kata Pilarmas Investindo Sekuritas, Rabu (1/3/2023).

ADVERTISEMENTS

Inflasi intidilaporkan melanjutkan penurunan menjadi 3,09 persen. Pilarmas menyebut, penurunan ini sejalan dengan normalisasi harga komoditas. Inflasi bulanan juga melanjutkan tren penurunan sebesar 0,16 persen. 

ADVETISEMENTS

Hanya saja, tingkat inflasi tahunan kembali mengalami kenaikan menjadi 5,47 persen pada Januari 2023 dari sebelumnya 5,28 persen yoy, bahkan melebihi konsensus pasar. Meski demikian, tingkat inflasi yang sudah berada di bawah level suku bunga, setidaknya berkontribusi meredam pergerakan inflasi. 

Namun, memang angka tersebut masih jauh dari target inflasi dua persen. Sehingga, peluang Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga tahun ini masih terbuka lebar dengan mempertimbangkan outlook makro ekonomi yang saat ini tendensinya lebih menantang. 

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat 0,30 persen. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya BBRI, GOTO, TLKM, BMRI, dan CPIN. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBCA, BRPT, INDF, TOWR, dan ICBP.  

Retno Wulandhari  

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version