Badan Antariksa Jepang Lakukan Upaya Peluncuran Kedua Roket H3

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Upaya peluncuran kedua roket H3 sekarang akan dilakukan pada Senin (6/3/2023) dari Tanegashima Space Center jika semuanya berjalan sesuai rencana.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA—Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA) mencoba meluncurkan roket H3 pada 16 Februari, tetapi upaya itu dibatalkan ketika dua pendorong roket padat gagal menyala sesuai rencana.

ADVERTISEMENTS

Dilansir dari Space, Senin (6/3/2023), investigasi segera mengungkapkan penyebab anomali dan bekerja untuk menyiapkan roket untuk upaya lepas landas lainnya. Anomali tersebut, yaitu masalah dengan sistem kelistrikan yang memasok daya ke mesin tahap inti roket H3.

ADVERTISEMENTS

Upaya peluncuran kedua roket H3 sekarang akan dilakukan pada Senin (6/3/2023) dari Tanegashima Space Center jika semuanya berjalan sesuai rencana. JAXA sudah mengumumkan rencana ini pada Sabtu (4/3/2023). Sebelumnya, JAXA telah menargetkan Ahad (5/3/2023) untuk lepas landas tetapi diundur satu hari karena cuaca.

ADVERTISEMENTS

Peluncuran roket H3 dijadwalkan berlangsung selama kira-kira a 6,5 menit jendela yang dibuka pada pukul 20.37 EST atau pukul  08.37 WIB pada Selasa (7/3/2023).

ADVERTISEMENTS

Jepang memiliki rencana besar untuk H3, yang telah dikembangkan JAXA dan mitranya Mitsubishi Heavy Industries selama 10 tahun terakhir. JAXA mengatakan H3 dirancang agar fleksibel dan hemat biaya, serta akan segera menggantikan roket H-IIA.

ADVERTISEMENTS

Meskipun misi pertama ini adalah uji terbang, H3 akan membawa muatan operasional. Yakni, pesawat ruang angkasa pengamat Bumi seberat tiga ton yang disebut Advanced Land Observation Satellite (ALOS-3, atau Daichi-3).

ADVERTISEMENTS

H3 akan mengirimkan ALOS-3 ke orbit rendah Bumi, jika semua berjalan sesuai rencana. Satelit  itu kemudian akan mempelajari Bumi secara detail untuk berbagai aplikasi.

ADVERTISEMENTS

Pejabat JAXA dalam deskripsi misi ALOS-3 menuliskan ALOS-3 bertujuan menjadi salah satu alat utama untuk manajemen bencana dan penanggulangan pemerintah pusat dan daerah.

ADVERTISEMENTS

“Data yang diamati dari ALOS-3 diharapkan mengarah pada kemajuan di berbagai bidang karena kemampuan pencitraannya yang unik; ini akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan informasi dan penelitian geospasial global serta aplikasi untuk pemantauan lingkungan pesisir/vegetasi,” mereka menambahkan.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version