Pimpinan Tentara Bayaran Rusia Desak Wartawan Hentikan Laporan Bakhmut Telah Direbut

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin yang juga pimpinan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group.

ADVERTISEMENTS

 MOSKOW — Kepala kelompok paramiliter Wagner Rusia pada Selasa (7/3/2023) mendesak para jurnalis untuk berhenti mengeluarkan laporan yang mengatakan pasukan Rusia merebut kota strategis Ukraina, Bakhmut. Dalam sebuah unggahan di Instagram, Yevgeny Prigozhin juga meminta pada jurnalis untuk berhenti menggunakan kata membersihkan (wilayah itu), dan mengatakan bahwa jika untuk membersihkan berarti untuk membunuh maka membunuh 12 hingga 20 ribu tentara dalam semalam dengan segala bentuk pertempuran di dalam kota hanya terjadi di film-film.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Menurut Prigozhin, tentaranya melakukan segala cara untuk mengambil alih Bakhmut, namun pihaknya belum mendapatkan amunisi, alat militer, senjata dan kendaraan. “Namun kami telah mendapatkan sekop pencari ranjau setelah sebulan,” katanya menyindir.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Mengomentari pernyataan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu yang mengatakan Bakhmut hampir dikuasai, Prigozhin mengatakan dirinya tidak melihat Shoygu di kota itu dan tidak mengerti mengapa ia mengatakan demikian.

ADVERTISEMENTS

“Mungkin untuk menyenangkan pihak Rusia, atau mengganggu (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy..dan kami merasakan kemarahan Zelenskyy sepenuhnya,” kata Prigozhin.

ADVERTISEMENTS

Menurut dia pertempuran sengit telah terjadi siang dan malam namun pasukan Ukraina tetap bertahan. “Zelenskyy tidak kehabisan orang, lebih dan lebih banyak lagi diterjunkan ke pertempuran,” ujarnya, sembari menambahkan bahwa pasukan Ukraina kebalikan dari kelompok Wagner, karena memiliki amunisi dan persediaan lain yang berlimpah.

ADVERTISEMENTS

Ia mengatakan sekitar 11 ribu tentara Ukraina tewas dalam beberapa bulan belakangan. “Perhatian sekali lagi!, Ukraina tidak akan lari kemanapun. Mereka mati untuk Bakhmut dan menyerah adalah upaya terakhir. Berhenti berpikir mereka pengecut. Mereka sama seperti kami, dan di dalam mereka mengalir darah yang sama,” ucap Prigozhin.

ADVETISEMENTS

sumber : Antara/Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version