Zulhas: Kenaikan Elektabilitas ET Dipicu Peningkatan Kinerja Memimpin BUMN

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Erick Thohir terus meningkat signifikan. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menyambut gembira kenaikan elektabilitas ET tersebut.

ADVERTISEMENTS

Zulhas mengatakan, kenaikan elektabilitas Erick Thohir menjadi tanda kalau figur ET semakin meningkat diterima masyarakat. Sebab, nilai elektotal sendiri merupakan ukuran dari besaran aspirasi masyarakat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Yang mana, lanjut Zulhas, dipotret secara kuantitatif melalui survei. Ia berpendapat, peningkatan kinerja Erick Thohir dalam memimpin Kementerian BUMN menjadi salah satu pemicu kenaikan elektabilitas.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Kenaikan elektabilitas sahabat saya Etho menurut saya karena dipicu oleh peningkatan kinerjanya memimpin BUMN, sehingga berdampak kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan berdampak pada ‘rickle down effect’ kepada ekonomi daerah,” kata Zulhas, Senin (27/3).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Selain itu, ia menilai, figur Erick Thohir yang merupakan pula Ketua Umum PSSI sosok yang terbuka pikirannya. Artinya, terbuka menerima gagasan-gagasan baru, pintat, profesional dan mencintai olahraga.

ADVERTISEMENTS

Maka itu, Zulhas yang merupakan pula Menteri Perdagangan (Mendag) merasa, wajar jika sebagian masyarakat menyukai figur seperti Erick Thohir. Karenanya, ia melihat wajar jika elektabilitasnya naik.

ADVETISEMENTS

“Semoga saja sahabat saya Etho dapat menjaga dan sekaligus kinerja dan reputasinya agar terus dapat membawa manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara,” ujar Zulhas.

Sebelumnya, dalam simulasi lima nama bakal cawapres survei Indikator Politik Indonesia, nama Erick Thohir sukses menempati posisi empat. Raihan itu meningkat signifikan sejak tahun lalu.

Sebab, pada November 2022, elektabilitas Erick Thohir berada di 12,9 persen. Lalu, mengalami peningkatan signifikan pada Desember 2022 menjadi 13,2 persen, dan pada Februari 2023 menjadi 17,6 persen.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version