Sumatra Barat Siapkan Diri Jadi Daerah Tujuan Wisata Kesehatan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan bahwa saat ini rumah sakit-rumah sakit di Sumatera Barat sudah menjadi pilihan warga dari provinsi lain yang membutuhkan pelayanan kesehatan./ilustrasi.

ADVERTISEMENTS

 PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya agar bisa menjadi daerah tujuan wisata kesehatan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Di Kota Padang, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan bahwa saat ini rumah sakit-rumah sakit di Sumatera Barat sudah menjadi pilihan warga dari provinsi lain yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Ia mencontohkan, rumah sakit yang ada di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, dan Kota Bukittinggi yang telah menjadi rujukan bagi warga Sumatera Utara bagian selatan, Jambi, hingga Bengkulu.

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu, kualitas pelayanan di rumah sakit dan fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di wilayah Sumatera Barat harus terus ditingkatkan.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Gubernur menyampaikan pentingnya dukungan sumber daya manusia yang mumpuni serta sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas-fasilitas kesehatan di Sumatera Barat.

ADVETISEMENTS

Dia mengapresiasi rencana Yarsi Sumatera Barat untuk membangun rumah sakit Islam dan berharap rumah sakit itu nantinya bisa menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas. “Kita berharap ini (bisa) menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan pengobatan,” kata dia.

Yarsi Sumatera Barat meluncurkan Yayasan Wakaf Sumatera Barat dan melakukan pengumpulan dana umat untuk membangun Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina di Kota Padang Panjang.

“Pengumpulan dana untuk RSI Ibnu Sina ini dibuka sejak September 2022 hingga Maret 2023 dana yang terkumpul telah mencapai Rp944.535.000,” kataPembina Yarsi Sumatera Barat Prof Yasirwan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya menyampaikan bahwa 600 ribu hingga dua juta warga Indonesia memilih pergi ke negara tetangga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, yang kebanyakan juga tersedia di dalam negeri.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version