90 Persen Reservasi Wisatawan di Israel Dibatalkan Usai Serangan Roket

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, terlihat dari pusat Kota Gaza, Jumat (7/4//2023).

ADVETISEMENTS

 TEL AVIV — Sebanyak 90 persen wisatawan yang berencana mengunjungi Israel telah membatalkan reservasi mereka. Pembatalan dilakukan setelah roket diluncurkan dari Lebanon dan Suriah ke arah utara Israel.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Harian Israel berbahasa Ibrani, Maariv melaporkan, pemilik bisnis berharap banyak turis menghabiskan liburan mereka di Israel utara. Tetapi serangan roket mendorong para turis untuk mengubah rencana mereka.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Dalam bisnis kami, ketika kami kehilangan satu minggu, kami kehilangan seluruh musim,” kata seorang pengusaha di daerah tersebut, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (10/4/2023).

ADVERTISEMENTS

Pada Sabtu (8/4/2023) malam dan Ahad dini hari, militan di Suriah menembakkan roket dalam dua salvo ke Israel dan Dataran Tinggi Golan. Sebuah kelompok Palestina yang berbasis di Damaskus yang setia kepada pemerintah Suriah mengaku bertanggung jawab atas putaran pertama serangan roket. Mereka mengatakan, serangan itu merupakan tindakan balasan atas penyerbuan polisi Israel ke Masjid Al-Aqsa.

ADVERTISEMENTS

 

Dalam salvo pertama, satu roket mendarat di lapangan di Dataran Tinggi Golan. Pecahan rudal lain yang hancur jatuh ke wilayah Yordania di dekat perbatasan Suriah. Pada putaran kedua, dua roket melintasi perbatasan ke Israel. Satu roket berhasil dicegat dan roket kedua mendarat di area terbuka. Israel menanggapi dengan tembakan artileri ke daerah di Suriah.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version