AS Bantah Dalang di Balik Serangan Drone ke Kremlin

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby membantah klaim bahwa Amerika Serikat (AS) berada di belakang serangan pesawat tak berawak ke Istana Kremlin.

ADVERTISEMENTS

 MOSKOW — Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby membantah klaim bahwa Amerika Serikat (AS) berada di belakang serangan pesawat tak berawak ke Istana Kremlin. Moskow sebelumnya menuduh Washington sebagai dalang penyerangan itu.

ADVERTISEMENTS

Kirby menyatakan, tuduhan-tuduhan yang disampaikan oleh Rusia adalah kebohongan. “Tuan Peskov berbohong. Maksud saya, itu jelas klaim yang menggelikan. Amerika Serikat tidak ada hubungannya dengan ini … saya dapat meyakinkan Anda bahwa Amerika Serikat tidak memiliki peran apa pun di dalamnya,” kata Kirby kepada CNN yang mengacu pada juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Ketika ditanya apakah Presiden Rusia Vladimir Putin adalah target militer yang sah, Kirby menegaskan, AS tidak mendukung dan mendorong tindakan itu. “Saya pikir tidak ada gunanya melakukan diskusi hukum di sini. Kami tidak mendukung, kami tidak mendorong, kami tidak mendukung serangan terhadap pemimpin individu,” ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.

Kremlin mengatakan sebelumnya, Ukraina berusaha untuk menyerang kediaman Putin dengan dua pesawat tak berawak. Namun pesawat itu berhasil ditembak jatuh pada Selasa (2/5/2023) malam.

ADVERTISEMENTS

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan pejabat Ukraina lainnya sejak itu membantah keterlibatannya dalam serangan pesawat tak berawak itu. Namun Peskov menuduh AS berada di balik dugaan serangan drone di Kremlin.

ADVERTISEMENTS

“Kami tahu betul bahwa keputusan tentang tindakan semacam itu, tentang serangan teroris semacam itu, tidak dibuat di Kiev tetapi di Washington,” kata Peskov.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version