Menanamkan Sikap Kritis ke Anak Menurut Ajaran Islam

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

JAKARTA — Seorang Muslim tidak boleh mengikuti suatu hal yang ia tidak mengerti. Karena berbuat sesuatu dengan dasar ikut-ikutan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah di akhirat.

ADVERTISEMENTS

Hal ini sebagaimana ayat Alquran: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS Al Isra ayat 36)

ADVERTISEMENTS

Itulah mengapa, orang tua juga mengemban amanat untuk menanamkan sikap kritis kepada anak. Dalam ’50 Pedoman Mendidik Anak Menjadi Shaleh’ karya M Thalib dipaparkan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan tentu wajib dipahami dan dipikirkan dengan kritis.

ADVERTISEMENTS

Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah hal tersebut benar atau salah berdasarkan ketentuan agama. Allah telah mengkaruniakan kepada setiap manusia mata untuk melihat, telinga untuk mendengar dan akal untuk berpikir.

ADVERTISEMENTS

Ketiga indra ini harus digunakan untuk menguji benar salahnya suatu hal yang hendak dilakukan. Penanaman sikap kritis ini perlu diajarkan kepada anak agar saat menyampaikan perkataan atau ketika melakukan tindakan itu didasarkan pada ilmu.

ADVERTISEMENTS

Selain itu, juga supaya anak selalu menggunakan pertimbangan dan pikiran yang sehat sebelum mengambil sesuatu tindakan. Misalnya dalam berpakaian, yakni ketika melihat anak putrinya menggunakan celana pendek, dan baju yang memperlihatkan pusarnya. Tentu adab berpakaian semacam ini bagi remaja putri muslimah tidak bisa dibenarkan.

ADVERTISEMENTS

Anak-anak hendaknya selalu dididik untuk bersikap kritis tentang kesopanan dalam berpakaian menurut Islam. Dengan demikian, dalam memilih model berpakaian tidak mudah larut dalam tren yang menyalahi syariat Islam.

ADVERTISEMENTS

Ketika menyaksikan remaja putrinya berpakaian dengan tren yang melanggar syariat Islam, orang tua harus mengajak putrinya menganalisa mode berpakaian semacam itu dari sisi agama Islam, sehingga anak-anak tidak menjadi korban tren.

ADVERTISEMENTS

Mengapa penting menanamkan sikap kritis kepada anak? Supaya mereka kelak memiliki sikap teguh atau istiqamah pada pendiriannya dalam menghadapi realita kehidupan yang sering menyeret ke hal yang tak baik.

ADVERTISEMENTS

Saat masyarakat dilanda kerusakan moral dan hidup egois, anak-anak yang berpikir kritis tentu akan dapat menjauhkan diri dari bencana semacam itu. Bersikap kritis juga menjadikan anak-anak selalu berupaya untuk berpikir kreatif, mencoba mencari jalan-jalan baru dalam menyelesaikan masalah.

Pada saat orang lain kebingungan memecahkan masalah-masalah yang terjadi di tengah masyarakatnya, anak yang terbiasa berpikir kritis sanggup memecahkannya. Mereka tidak gampang terperosok ke dalam bujukan-bujukan manusia yang tidak bertanggung jawab.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version