Militer Korsel-AS Latihan Tembak di Dekat Perbatasan Korut

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Tentara Korea Selatan mengendarai howitzer self-propelled K-5 di Yeoncheon, Korea Selatan, dekat perbatasan dengan Korea Utara, Senin (13/3/2023). Militer Korea Selatan dan AS akan melakukan latihan menembak bersama hingga pertengahan Juni 2023.

ADVERTISEMENTS

 SEOUL — Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan tembak-menembak berskala besar di dekat perbatasan dengan Korea Utara (Korut) pada Kamis (25/5/2023). Latihan itu tetap saja dilakukan padahal Korea Utara (Korut) telah memperingatkan tidak akan mentolerir latihan invasi di depan pintunya.

ADVERTISEMENTS

Latihan ini adalah yang pertama dari lima putaran latihan tembakan langsung hingga pertengahan Juni. Kegiatan itu menandai 70 tahun sejak pembentukan aliansi militer antara Seoul dan Washington.

Korut biasanya bereaksi terhadap latihan besar Korsel-AS seperti itu dengan uji coba rudal dan senjata lainnya. Sejak awal 2022, Pyongyang telah meluncurkan uji coba lebih dari 100 rudal dan yang terakhir adalah penembakan rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat pada pertengahan April.

Tes terakhir itu adalah tanggapan terhadap latihan militer yang diperluas antara AS dan Korsel. Namun para pengamat mengatakan, Pyongyang bertujuan untuk memajukan pengembangan senjatanya dan kemudian merebut konsesi yang lebih besar dari para pesaingnya dalam diplomasi akhirnya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Latihan tembak AS-Korsel yang disebut “Latihan senjata pemusnahan gabungan” adalah yang terbesar dari jenisnya. Latihan tersebut,  menurut Kementerian Pertahanan Korsel, telah diadakan 11 kali sejak dimulai pada 1977.

Latihan bersama ini melibatkan 2.500 tentara dan 610 sistem senjata seperti jet tempur, helikopter serang, drone, tank, dan artileri dari Korsel dan AS. Latihan pada 2017 menarik sekitar 2.000 tentara dan 250 aset senjata dari kedua negara.

ADVERTISEMENTS

Kegiatan itu mensimulasikan serangan artileri dan udara di fasilitas militer garis depan Pyongyang sebagai tanggapan atas serangan. Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, pasukan kemudian mempraktikkan serangan yang dipandu dengan presisi pada target yang disimulasikan di area belakang untuk memusnahkan ancaman militer Korut.

ADVERTISEMENTS

Korut tidak segera menanggapi dimulainya latihan tersebut. Namun, media pemerintah Pyongyang menyebut latihan itu latihan perang itu menargetkan negaranya. Dugaan itu tidak bisa ditampik sebab fakta latihan diadakan beberapa kilometer dari perbatasannya. Kantor Berita //KCNA// mengatakan, Washington dan Seoul akan menghadapi konsekuensi yang tidak ditentukan atas kegaduhan perang nuklirnya. 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version