Kang Emil Dorong Generasi Muda Terlibat Modernisasi Desa

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dalam proses modernisasi desa. Dalam mencapai modernisasi, generasi muda wajib menggunakan pendekatan digitalisasi dan teknologi. 

ADVETISEMENTS

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan generasi muda merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari modernisasi desa sehingga mereka wajib memahami perubahan dunia digital di masa sekarang. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Kedepankan data sebagai basis pengambilan keputusan dan inovasi serta kolaborasi,” kata Kang Emil dalam keterangannya pada Rabu (31/5/2023). 

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Kang Emil mencontohkan Pemprov Jabar membuat super app bernama PIKOBAR (Pusat Informasi & Koordinasi Covid-19 Jawa Barat) untuk memudahkan penanganan pandemi Covid-19. 

ADVERTISEMENTS

“Saya percaya, ada dua elemen penting dari seorang pemimpin. Yang pertama, kepribadian yang baik, dan yang kedua, kepemimpinan yang transformatif. Bicara soal transformasi tidak terlepas dari digitalisasi,” lanjut Kang Emil. 

ADVERTISEMENTS

Dalam kurun waktu empat tahun kepemimpinan Ridwan Kamil, Provinsi Jabar bisa memajukan 977 desa tertinggal dan sangat tertinggal. Tercatat per hari ini, sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Provinsi Jabar yang dicapai melalui program GERBANG DESA (Gerakan Membangun Desa) untuk mencapai “zeroing underdeveloped village” di Jawa Barat.

Kang Emil berharap kemajuan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mulai membuat perubahan dari lingkungan desa. 

“Calon-calon pemimpin ini melihat bahwa perubahan itu datang dari semangat membawa perubahan. Karena definisi pemimpin kan mengambil keputusan. Keputusannya harus berorientasi kepada perubahan,” ujar Kang Emil. 

Selain itu, Kang Emil mengajak generasi muda untuk bergabung dalam program Petani Milenial. Ia berjanji akan membantu dari segi pembiayaan lewat Bank BJB dan komoditas tani dibeli oleh BUMD setelah hasil panen siap. 

“Kami bantu juga segi pemasaran melalui e-commerce. Masa depan sudah berganti, tidak semua orang harus hidup di kota untuk menjadi sukses dan bermanfaat. Tinggal di desa, rezeki kota,” ucap Kang Emil. 

Diketahui, pernyataan tersebut disampaikan Kang Emil saat menghadiri kuliah umum yang digelar Blue Ocean Strategy Fellowship (BOSF) di School of Government and Public Policy (SGPP), Bogor pada Rabu (31/5/2023). Kang Emil merupakan Distinguished Fellow BOS guna menghasilkan pendekatan inovasi efektif dalam memecahkan permasalahan pada sektor publik dan swasta di Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh CEO SGPP Ony Avrianto, Ketua Dewan Penasehat SGPP Gita Wirjawan, dan President of Sampoerna University Marshall Schott. Marshall menyatakan kebijakan publik penting untuk dipelajari generasi muda yang akan menjadi pemimpin di masa depan. 

“Hadirnya program (BOSF) ini dapat mendukung pemerintah dalam membuat kebijakan publik yang relevan dan menjawab tantangan masa kini guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dalam hal ini khususnya melalui pembangunan desa,” ujar Marshall Sch

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version