Konflik Kosovo-Serbia, Siapa Pihak yang Dapat Dukungan Cina?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pasukan penjaga perdamaian NATO di Kosovo mengatur posisi di depan gedung kotamadya di Zvecan, Kosovo, 30 Mei 2023.

ADVERTISEMENTS

 BEIJING — Cina menyatakan dukungan terhadap upaya Serbia untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya. Kekerasan baru antara etnis Serbia dan pasukan penjaga perdamaian aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pecah di Kosovo.

ADVERTISEMENTS

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning menyalahkan kekerasan atas kegagalan untuk menghormati hak-hak politik Serbia. “Kami menentang tindakan sepihak oleh Provisional Institutions of Self-Government of Kosovo,” kata Mao dalam jumpa pers harian mengacu pada pemerintah Kosovo di Pristina.

Mao mengatakan, orang Serbia harus diberikan kendali atas kota dengan mereka menjadi mayoritas. “Kami mendesak NATO untuk sungguh-sungguh menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah negara-negara terkait dan benar-benar melakukan apa yang kondusif bagi perdamaian kawasan,” kata Mao.

Orang Serbia memboikot pemilihan lokal baru-baru ini dan berusaha mencegah walikota etnis Albania untuk menjabat. Kemudian mereka mencoba mengambil alih kantor salah satu kotamadya di Kosovo utara tempat walikota Albania menduduki jabatan. Setidaknya 30 tentara dari pasukan penjaga perdamaian pimpinan NATO di Kosovo (KFOR) terluka pada Senin (29/5/2023).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Presiden Serbia Aleksandar Vucic diperkirakan akan bertemu dengan duta besar Rusia dan Cina dalam upaya untuk menunjukkan dukungan kebijakan. Cina, bersama dengan Rusia dan Serbia, tidak mengakui kemerdekaan Kosovo tahun 2008.

Partai Komunis Cina yang berkuasa juga telah lama menjadi pengkritik aliansi NATO di wilayah tersebut. Sebagian berasal dari pemboman kedutaan Beijing di Beograd selama kampanye udara 1999 untuk mengakhiri penumpasan brutal Serbia terhadap separatis etnis Albania di Kosovo.

ADVERTISEMENTS

Pengeboman yang menewaskan tiga jurnalis Cina itu telah lama digunakan untuk memobilisasi sentimen anti-Barat. Amerika Serikat (AS) meminta maaf atas serangan itu, menyalahkan intelijen yang salah.

ADVERTISEMENTS

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version