Komisaris BSI: Meneladani Spirit Nahdlatut Tujjar untuk Kemandirian Ekonomi Indonesia

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) memperingati harlah yang ke-63 dengan merevitalisasi pilar-pilar Nahdlatut Tujjar yang saat ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa dan rakyat Indonesia. Komisaris BSI Arief Rosyid Hasan mengatakan spirit Nahdlatut Tujjar dapat diteladani untuk kemandirian ekonomi tanah air.

ADVETISEMENTS

Nahdlatut Tujjar Fest dan Diskusi Publik yang digelar di Kampus UIN Raden Mas Said Surakarta pada Jumat (23/6/2023) lalu dihadiri oleh Pimpinan Baznas Saidah Sakwan, MA, Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan, Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan, Ketua UMKM Mahasiswa Jawa Tengah Ahmad Safruddin dan Kader PMII se-Indonesia yang hadir di UIN Raden Mas Said Surakarta. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Nahdlatut Tujjar Fest merupakan wujud nyata gerakan ekonomi yang akan dikembangkan kembali oleh PB PMII demi menyongsong masa depan Indonesia ke depan. Dalam kegiatan ini, Arief Rosyid Hasan menilai bahwa spirit Nahdlatut Tujjar yang sejak dulu digaungkan oleh para muassis Nahdlatul Ulama perlu diteladani serta diteruskan perjuangannya di era 5.0 saat ini agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Aktivis PMII yang menjadi garda terdepan kemajuan bagi NU harus dapat menggerakkan semangat Nahdlatut Tujjar karena ke depan tantangan dalam membangun ekonomi global akan semakin banyak tantangan dan rintangan. “Energi aktivisme harus bertransformasi untuk kemajuan ekonomi Indonesia. Harus ada diversifikasi, salah satunya lewat entrepreneurship. Kita perlu merekontekstualisasi spirit Nahdlatut Tujjar agar tetap relevan dengan kebutuhan masa sekarang sambil terus bergerak menyambut kemajuan di masa depan,” ujar Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan dalam siaran persnya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Tentu kita ketahui bersama peran kader ataupun akvitis PMII yang dekat dengan masyarakat sangat dibutuhkan sebagai katalisator kemajuan itu sendiri. Peran pemuda sangat strategis dan penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

ADVERTISEMENTS

Konsep Nahdlatut Tujjar ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Tsaquf yang menekankan pentingnya wirausaha memperhatikan aspek lingkungan. “Mengutip perkataan yang disampaikan oleh Gus Yahya, kader NU dan warga NU perlu membangun ekonomi yang ditekankan pada pentingnya wirausaha yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan,” tambah pemuda yang juga merupakan Tim Nasional Pelayanan Kepemudaan ini.

Selain itu, Arief Rosyid juga menyampaikan komitmen BSI untuk mendorong kemandirian ekonomi umat melahirkan berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh kader PMII seluruh provinsi dan cabang-cabang tempat PMII aktif bergerak.

“BSI berkomitmen mendukung setiap inisiatif yang bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi umat.  Melalui program Talenta Wirausaha BSI, Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP), dan BSI UMKM Center, BSI berkontribusi menumbuhkan aktivitas ekonomi umat dalam tubuh organisasi masyarakat Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan lainnya. Hal ini juga bisa dioptimalkan dalam lingkup PMII sebagai organisasi kepemudaan yang punya ribuan kader,” tukasnya.

Nahdlatut Tujjar Fest dan Dialog Publik menjadi sebuah inovasi gerakan anak muda PMII yang ingin membangun UMKM dan pembangunan inkubasi bisnis yang berkolaborasi dengan Arief Rosyid Hasan, sosok yang berangkat latar belakang aktivis dan beberapa tahun ke belakang semakin memperbesar kapasitas diri dengan berkecimpung di dunia entrepreneurship hingga hari ini menjadi Komisaris Independen BSI. 

“Di mana pun kita diberikan amanah, satu yang harus selalu kita ingat bahwa sebaik-baiknya amanah adalah yang diupayakan untuk kepentingan orang banyak. Saya berharap, Nahdlatut Tujjar Fest dan Dialog Publik ini dapat membawa kemaslahatan bagi berbagai lini masyarakat. Secara konkret, menjadi kontributor pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dari daerah,” ujarnya. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version