Ternyata, Ini Empat Penyebab Fresh Graduate Terjerat Pinjol

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak Cipta Foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada Pemilik Foto

Dr. Murniati Mukhlisin M.Acc, Konsultan Sakinah Finance/Rektor STEI Tazkia

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah Murniati Mukhlisin mengatakan, ada empat hal yang menyebabkan para lulusan baru atau fresh graduate terjerat pinjaman online atau paylater. Mirisnya, perilaku tersebut menyebabkan fresh graduate tidak lolos saat melamar kerja karena skor Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau BI Checking yang buruk.

ADVERTISEMENTS

“Ada empat hal yang jadi penyebabnya, pertama adalah justifikasi: pinjam meminjam itu biasa,” ujar Pendiri Sakinah Finance itu kepada Republika, Sabtu (2/8/2023).

ADVERTISEMENTS

Penyebab kedua adalah adanya kesempatan yang bisa dilakukan dengan pinjol. Seperti kesempatan untuk belanja, modal usaha, dan membayar SPP.

ADVERTISEMENTS

Ketiga, mereka menganggap bahwa cara tersebut merupakan yang paling rasional saat ini untuk memenuhi tujuan dan gaya hidup. Penyebab terakhir adalah rasa ingin tahu dan ingin mencoba.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

“Seperti ingin tahu apa sih pinjol itu, ditagih debt collector itu seperti apa,” ungkap Murniati.

ADVERTISEMENTS

Ia pun mengingatkan, memiliki utang pada pinjol juga akan memengaruhi indikator perilaku keuangan seseorang. “Ya makanya BI bisa melacak dan bahkan memasukkan ke daftar utang,” ucap Murniati.

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan tunggakan cicilan paylater membuat banyak anak muda menjadi tidak bisa mengajukan kredit pemilikan rumah.

ADVERTISEMENTS

Saat ini, layanan paylater sudah tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK atau dulunya bernama BI Checking, sehingga apabila terdapat tunggakan akan mempengaruhi credit scoring individu yang bersangkutan. Maka demikian, Friderica mengingatkan kepada generasi muda dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait keuangan mereka, seiring dengan maraknya kasus yang menjerat anak muda terkait dengan pinjaman online dan sejenisnya sepanjang 2023.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version