Alasan Halimatus Sa’diyah Bersedia Menjadi Ibu Susu Rasulullah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 JAKARTA — Beberapa hari setelah kelahiran Nabi Muhammad, keluarga beliau menantikan orang yang akan menyusukannya dari Keluarga Sa’d (Banu Sa’d) untuk kemudian menyerahkan anak itu kepada salah seorang dari mereka. Hal ini sebagaimana sudah menjadi adat kaum bangsawan Arab di Makkah.

ADVERTISEMENTS

Muhammad Husain Haekal dalam buku Sejarah Hidup Muhammad dijelaskan, kisah keluarga Nabi Muhammad ketika mencari ibu susu tidak lepas dari sosok Halimatus Sa’diyah. Wanita mulia yang begitu dihormati Rasulullah karena telah menyusui Nabi di kala kecil.

ADVERTISEMENTS

Di kalangan kabilah-kabilah pedalaman yang terkenal dalam menyusukan ini, di antaranya ada kabilah Banu Sa’d. Sementara masih menunggu orang yang akan menyusukan itu, Sayyidah Aminah menyerahkan anaknya kepada Thuwaiba, budak perempuan pamannya, Abu Lahab. Selama beberapa waktu ia disusukan, seperti Hamzah yang juga kemudian disusukannya, maka mereka adalah saudara sepersusuan.

ADVERTISEMENTS

Sekalipun Thuwaiba hanya beberapa hari saja menyusukan, namun ia tetap memelihara hubungan yang baik sekali selama hidupnya. Setelah wanita itu meninggal pada tahun ketujuh setelah hijrah ke Madinah, untuk meneruskan hubungan baik itu ia menanyakan tentang anaknya yang juga menjadi saudara sepersusuan. Tetapi kemudian ia mengetahui bahwa anak itu juga sudah meninggal sebelum ibunya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Akhirnya, datang juga wanita-wanita Keluarga Sa’d yang akan menyusukan itu ke Makkah. Mereka memang mencari bayi yang akan mereka susukan.

ADVERTISEMENTS

Akan tetapi, mereka menghindari anak-anak yatim. Sebenarnya mereka masih mengharapkan sesuatu jasa dari sang ayah. Sedangkan dari anak-anak yatim sedikit sekali yang dapat mereka harapkan.

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu, di antara mereka itu tidak ada yang mau mendatangi Nabi Muhammad. Mereka akan mendapatkan hasil yang lumayan bila mendatangi keluarga yang dapat mereka harapkan. Akan tetapi, terdapat seorang wanita bernama Halimah binti Abu Dhuaib yang pada mulanya menolak menyusui Nabi Muhammad, sebagaimana wanita-wanita yang lain ternyata tidak mendapatkan bayi lain sebagai gantinya.

ADVERTISEMENTS

Di samping itu, karena dia memang seorang wanita…

ADVERTISEMENTS

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version