Rumah Sakit di Gaza Kehabisan Stok Darah, Siapapun Diminta Donor

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Warga Palestina membawa jenazah seorang pria pasca serangan udara Israel yang menghantam gedung-gedung, di Kota Gaza, pusat Jalur Gaza, Minggu, 15 Oktober 2023.

ADVERTISEMENTS

ISTANBUL — Pejabat kesehatan pada Ahad (15/10/2023) mengatakan kebutuhan donor darah di Jalur Gaza yang dilanda perang “sangat mendesak”. Publik diminta mendonorkan darahnya ke rumah sakit.

ADVERTISEMENTS

“Kementerian Kesehatan meminta publik untuk segera mendonorkan darah mereka ke Rumah Sakit Shifa, seluruh rumah sakit di Jalur Gaza, dan cabang-cabang Asosiasi Bank Darah,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan kementerian.

ADVERTISEMENTS

Pernyataan tersebut dikeluarkan di tengah pengeboman oleh Israel di Gaza yang terus berlanjut. Rumah sakit-rumah sakit berjuang menyelamatkan yang terluka setelah diserang seminggu lebih, sementara pasokan air dan listrik dihentikan.

ADVERTISEMENTS

Operasi darat Israel juga diperkirakan akan segera dimulai.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Pekan lalu, di tengah peningkatan ketegangan Timur Tengah yang dramatis, pasukan Israel meluncurkan serangan militer berkelanjutan dengan penuh kekuatan di Jalur Gaza, sebuah balasan atas serangan militer oleh kelompok Hamas Palestina di wilayah Israel.

ADVERTISEMENTS

Konflik dimulai ketika Hamas memulai Operasi Badai Al Aqsa melawan Israel, sebuah serangan mendadak ke segala penjuru termasuk rentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

ADVERTISEMENTS

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

ADVERTISEMENTS

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi dengan sasaran Hamas di Jalur Gaza.

Respons Israel meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang telah mengalami pengepungan yang melumpuhkan sejak tahun 2007, serta memerintahkan lebih dari 1 juta warga Gaza di jalur utara untuk mengungsi ke wilayah selatan.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version