Senin, 17/06/2024 - 00:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tim Fanta dan Fenomena Milenial dalam Politik

Selain penetrasi di darat, di udara Prabowo-Gibran memainkan strategi politik yang light, tidak frontal, dan mengandalkan gimmick-gimmick jenaka di media sosial. Dengan konsep politik riang gembira, santun, dan santuy, nyatanya gaya ini kompatibel dengan selera milenial di media sosial. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sebagai gambaran, data dari Tiktok menunjukkan bahwa konten yang paling laku diserbu milenial dan gen z adalah konten light atau santai yang terkait hiburan, komedi, serta gaya hidup. Konten-konten berat, seperti berita dan politik nyatanya tidak laku.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Diisukan Pecah Kongsi dengan Anies, Ini Jawaban Sudirman Said   

Walhasil, jika ada calon yang strategi udaranya selama ini hanya mengandalkan 10 menit monolog provokatif buzzer, maka gaya itu sangat tidak kompatibel dengan zaman milenial, melainkan lebih cocok bagi era ‘kolonial’.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Satu hal lain yang perlu dicermati soal milenial Indonesia ini adalah mereka tak melihat politik secara hitam atau putih. Sebab realitanya politik dipandang mereka hanya pertarungan kepentingan. Ini bukan soal memilih pahlawan atau penjahat. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Layaknya manusia biasa, semua calon dinilai punya rekam jejak kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Walhasil, para milenial hanya melihat calon mana yang paling mungkin membuka ruang bagi anak muda untuk terlibat. Anak muda tak butuh pahlawan, melainkan hanya butuh ruang agar mereka bisa menjadi pahlawan bagi diri mereka sendiri!

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Hasil Rakernas V PDIP: Pemilu 2024 adalah Paling Buruk dalam Sejarah Demokrasi Indonesia

Layaknya sebuah adagium, “In the end, you have to be your own hero because everybody’s busy trying to save themselves.”

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنزٌ لَّهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَن يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنزَهُمَا رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِع عَّلَيْهِ صَبْرًا الكهف [82] Listen
And as for the wall, it belonged to two orphan boys in the city, and there was beneath it a treasure for them, and their father had been righteous. So your Lord intended that they reach maturity and extract their treasure, as a mercy from your Lord. And I did it not of my own accord. That is the interpretation of that about which you could not have patience." Al-Kahf ( The Cave ) [82] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi