Kedua, Peer–Reviewed Journal. Menurut Prof Ace, peer-reviewed journal seringkali dianggap lebih dipercaya dan dapat diandalkan, artikel yang di-submit oleh para akademisi dan peneliti akan di-review oleh para ahli yang pakar di bidangnya.
Ketiga, open access journal, di mana jurnal yang open access dapat diakses oleh siapa saja secara gratis. Lalu keempat, indexed journal. Bahwa jurnal yang terindeks dalam database yang bereputasi di internasional seringkali dipertimbangkan sebagai jurnal yang memiliki kualitas sangat baik.
Lima, predatory journal. Prof Ace mengingatkan agar periset harus berhati–hati agar tidak terjebak dalam jurnal yang predator yang tidak memiliki editor dan peer review yang baik dan umumnya hanya mengincar keuntungan dari artikel yang ingin diterbitkan.
“Kemudian keenam adalah society journal, yakni jurnal yang terasosiasi dengan akademisi seperti universitas maupun lembaga sosial yang profesional seringkali dianggap sebagai jurnal yang berkualitas,” jelas Prof Ace.
Sumber: Republika