Perang Israel-Hamas Meluas, Kemenlu Siap Evakuasi WNI di Lebanon

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pemandangan puing-puing bangunan yang terkena serangan udara Israel ke Palestina.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar RI di Beirut dalam keadaan siaga untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon, menyusul perang Israel-Hamas yang kini meluas hingga ke Lebanon selatan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Kemlu dan KBRI Beirut terus berkomunikasi dengan WNI dan pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon untuk mengetahui kapan evakuasi diperlukan.

ADVERTISEMENTS

“Sampai saat ini belum ada peringatan dari sistem kami untuk melakukan evakuasi. Namun, pada saat dibutuhkan, kami lebih dari siap untuk melakukan evakuasi saudara-saudara kita di Lebanon,” kata Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Dia mengatakan bahwa konflik yang saat ini sedang berlangsung di perbatasan Israel dan Lebanon, jauh dari wilayah Lebanon itu sendiri. Meski demikian, Iqbal mengatakan bahwa Kemlu telah menyiapkan seluruh infrastruktur yang diperlukan untuk evakuasi, termasuk kendaraan dan jalur evakuasi, kecepatan, hingga orang yang bakal memimpin proses evakuasi. Jumlah WNI di Lebanon mencapai 217 orang.

ADVERTISEMENTS

“Di seluruh KBRI, kami mempunyai rencana kontingensi apalagi di daerah-daerah konflik. Kondisinya kami siap untuk melakukan evakuasi kapan pun,” kata Iqbal.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel terus meningkat setelah Hizbullah dan Israel terlibat baku tembak di perbatasan sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan tak terduga ke Israel. Serangan itu telah menyulut konflik yang melibatkan kelompok-kelompok bersenjata lain yang bersekutu dengan Iran di seluruh kawasan Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS

Konflik dikhawatirkan meningkat setelah salah satu petinggi Hamas, Saleh al-Arouri, terbunuh dalam serangan pesawat nirawak Israel di kantor Hamas di ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa malam (2/1/2024).

ADVERTISEMENTS

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas pasti akan menciptakan gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan pendudukan Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version