Mencari Suaka di Jerman akan Kian Sulit

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Seorang wanita berjalan di jalan yang tertutup salju di Munich, Jerman, (2/12/2023).

ADVERTISEMENTS

BERLIN — Parlemen Jerman menyetujui legislasi yang bertujuan mempermudah deportasi bagi pengungsi yang tidak berhasil mendapatkan suaka. Langkah ini seiring upaya Kanselir Olaf Scholz meredakan isu imigrasi sebagai masalah politik.

ADVERTISEMENTS

Undang-undang itu diperkirakan akan menambah jangka waktu penahanan sebelum deportasi dari 10 menjadi 28 hari. Terutama, bagi orang-orang anggota organisasi kriminal.

ADVERTISEMENTS

Legislasi ini juga memberi izin pada petugas melakukan penggeledahan di kediaman untuk mencari dokumen untuk menetapkan identitas seseorang dan menghapus kewajiban bagi petugas untuk memberi notifikasi deportasi bagi kasus-kasus tertentu. Tempat penampungan dan pengungsian Jerman semakin penuh beberapa bulan terakhir.

ADVERTISEMENTS

Karena jumlah pencari suaka naik signifikan dengan bertambahnya satu juta warga Ukraina yang tiba di negara itu sejak Rusia menyerang negara mereka. Sebagian besar pencari suaka yang ditolak di Jerman masih dapat meminta izin tinggal sementara untuk beberapa alasan termasuk sakit, memiliki anak yang mendapatkan izin tinggal atau kekurangan dokumen identitas.  

ADVERTISEMENTS

Belum diketahui seberapa besar dampak peraturan baru. Deportasi dapat gagal untuk beberapa alasan, termasuk alasan yang diatur perundang-undangan juga tidak adanya kerja sama dari negara asal imigran.

ADVERTISEMENTS

Jerman juga mencoba membuat kesepakatan dengan berbagai negara untuk mengatasi masalah ini sambil membuka kesempatan bagi imigrasi legal. Pemungutan suara parlemen pada Kamis (18/1/2024) dilakukan saat puluhan ribu orang turun ke jalan memprotes rencana kelompok sayap kanan mendeportasi imigrasi, termasuk mereka yang memiliki kewarganegaraan Jerman.

ADVERTISEMENTS

Scholz mengecam rencana yang menurut laporan media dipaparkan dalam rapat yang dihadiri partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) bulan November lalu. Parlemen Jerman akan kembali menggelar pemungutan suara pada Jumat (19/1/2024) mengenai legislasi yang melonggarkan peraturan kewarganegaraan. Proyek yang pemerintah upayakan untuk mengintegrasikan imigran dan membantu perekonomian yang kekurangan tenaga kerja terampil. 

ADVERTISEMENTS

sumber : AP

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version