Apakah Varian JN.1 Bikin Covid-19 Jadi Lebih Parah? Ini Jawaban CDC

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Covid-19 (ilustrasi). CDC mengatakan tidak ada bukti bahwa JN.1 menimbulkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pekan ini mengumumkan bahwa data menunjukkan jenis virus penyebab Covid-19 yang dominan saat ini tidak lebih parah dibandingkan jenis sebelumnya.

ADVERTISEMENTS

Menurut laporan yang diterbitkan Senin (22/1/2024) oleh CDC, varian JN.1 tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan jenis lainnya. Varian tersebut yang saat ini merupakan jenis paling umum di AS.

ADVERTISEMENTS

“CDC terus mempelajari lebih lanjut tentang JN.1, namun saat ini tidak ada bukti bahwa penyakit tersebut menyebabkan penyakit yang lebih parah,” kata CDC, dikutip dari Fox News, Kamis (25/1/2024).

ADVERTISEMENTS

Vaksin Covid-19 saat ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap JN.1, seperti halnya terhadap varian lain, dengan membantu mencegah penyakit parah. JN.1, yang saat ini merupakan varian dengan pertumbuhan tercepat di AS, diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya di antara kasus-kasus Covid-19, menurut CDC.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Ini sangat mirip dengan varian BA.2.86 yang merupakan subvarian omicron yang muncul pada Agustus 2023. Covid-19 varian JN.1 kini bertanggung jawab atas sekitar 85,7 persen kasus di AS pada 22 Januari, kata CDC.

ADVERTISEMENTS

Meskipun pertumbuhannya cepat, CDC mengatakan tidak ada bukti bahwa JN.1 menimbulkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan varian-varian lain yang beredar saat ini. Sebab, varian tersebut tampaknya tidak menyebabkan peningkatan keparahan penyakit.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version