Gunung Semeru Erupsi, Terekam Getaran Banjir Lahar Dingin

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

LUMAJANG — Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi dan terekam getaran banjir lahar dingin pada Senin.

ADVERTISEMENTS

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulisnya menyebutkan terjadi erupsi pada Senin, 29 Januari 2024, pukul 14.52 WIB.

ADVERTISEMENTS

“Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 111 detik,” katanya di Pos Pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Senin malam (29/1/2024).

ADVERTISEMENTS

Berdasarkan pengamatan kegempaan pada pukul 12.00-18.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 15 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 55-134 detik. Kemudian dua kali gempa guguran dengan amplitudo 6-10 mm dan lama gempa 58-67 detik.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

“Tercatat juga terjadi dua kali gempa embusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 45-63 detik, serta satu kali harmonik dengan amplitudo 8 mm,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Sementara untuk pengamatan kegempaan Semeru pada Senin periode 06.00-12.00 WIB tercatat 21 gempa letusan/erupsi, satu kali harmonik, dan satu kali gempa getaran banjir lahar dingin dengan amplitudo 32 mm, dan lama gempa 2.580 detik.

ADVERTISEMENTS

Petugas mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan dan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) seiring dengan status Gunung Semeru masih pada level 3 atau Siaga.

ADVERTISEMENTS

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

ADVERTISEMENTS

Warga juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version