Nyamuk Wolbachia Rencana Bisnis Farmasi Dunia? Komjen Dharma Sebut Permintaan Bill Gates

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BANDA ACEH – Komisaris Jenderal Polisi, Drs. Dharma Pongrekun, S.H., M.M., M.H. kembali angkat bicara soal penyebaran nyamuk ber-Wolbachia.Menurut Jenderal Polisi Bintang Tiga tersebut, penelitian dan penyebaran nyamuk Wolbachia merupakan salah satu persoalan yang patut dipertanyakan.

ADVERTISEMENTS

Orisinalitas penelitian nyamuk untuk kemudian disuntikkan dengan Wolbachia, menurut Dharma tidak lain karena permintaan dari Bill Gates dan Melinda Foundation.

ADVERTISEMENTS

Seperti halnya dengan negara lain di dunia, penelitian Wolbachia di Indonesia juga ditengarai memiliki hubungan erat dengan desain sekelompok masyarakat.

ADVERTISEMENTS

Menurut Dharma, selain dianggap bisa menurunkan tingkat kematian akibat DBD; penyebaran nyamuk ber-Wolbachia juga berdampak pada ekosistem sekitar.

ADVERTISEMENTS

“Karena di dalam kehidupan normalnya ada kompetitor yang bernama Nyamuk Culex, nyamuknya naik jadi merusak ekosistem,” ungkap Dharma.

ADVERTISEMENTS

Adanya gejala peningkatan satu nyamuk yang berdampak merusak ekosistem, menurut Dharma merupakan bagian dari rencana sistem perekonomian dunia.

ADVERTISEMENTS

Dengan mempersiapkan pasar secara luas bernama gejala penyakit atau wabah, maka produsen atau perusahaan farmasi dengan mudah memasarkan penawar sakit.

ADVERTISEMENTS

Berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri ataupun karena faktor hewan menurut Dharma tidak secara langsung berdampak pada manusia.

ADVERTISEMENTS

Belum adanya kesadaran kolektif mengenai kemampuan tubuh dalam penyembuhan diri, menjadikan manusia dengan mudah menjadi bagian dari industri farmasi.

ADVERTISEMENTS

Semakin seseorang bergantung pada obat, manusia akan lupa bahwa dalam dirinya mampu memproduksi hormon, enzim dan imun yang merupakan default dari Pencipta.

“Sistem ekonomi seperti itu, semuanya konsep industri, dari ujung kepala sampai kaki jadi industri, dan paling enak cari duit dari tubuh manusia,” ungkap Dharma.

Menurut Dharma, industri dunia yang menjadikan manusia sebagai produk dimulai dari adanya pengklasifikasian manusia di bidang industri pendidikan.

Dengan semakin banyaknya manusia-manusia fakultatif, maka ego-ego sektoral atau disiplin ilmu setiap kaum terpelajar akan menjadi runcing.

Persaingan-persaingan yang sering dipertontonkan, menurut Dharma merupakan bentuk hilangnya kesadaran manusia secara kolektif.

Penyebaran penyakit, baik yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk, virus, bakteri atau penularan hewan menurut Dharma merupakan siklus ekonomi farmasi.

Dengan terus menanamkan rasa takut ke alam bawah sadar manusia akan suatu penyakit, pengusaha kesehatan bisa lebih mudah mendapat perhatian.

“Orang yang ngasih obat dengan yang membuat obat nggak saling tahu, karena hanya melihat daftar bahan-bahannya saja,” ungkap Dharma. ***

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version