El Nino Ganggu Jadwal Panen, Badan Pangan: Defisit Produksi Beras Capai 2,8 Juta Ton

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pekerja mengakut beras Bulog di kompleks pergudangan modern Perum BULOG, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan, fenomena El Nino telah mempengaruhi masa tanam dan jadwal panen di Indonesia. Kondisi ini membuat adanya defisit antara produksi petani dengan konsumsi sebanyak 2,8 juta ton pada Januari-Februari tahun ini.

ADVERTISEMENTS

 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, pemerintah mengupayakan berbagai langkah untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Meski, menurutnya, saat ini masyarakat harus dihadapkan pada kenaikan harga beras.

ADVERTISEMENTS

“Kita memang perlu beras lebih banyak saat ini. Pemerintah menyeimbangkan kekurangan karena tidak adanya tanam akibat El Nino,” kata Arief kepada Republika, Ahad (11/2/2024).

ADVERTISEMENTS

Arief menjelaskan saat ini pemerintah mempercepat bongkar muat kapal yang membawa beras impor di beberapa pelabuhan. Ada 500 ribu ton beras sisa kuota impor tahun 2023 yang sedang proses masuk ke Food Station.

ADVERTISEMENTS

 

“Saat ini beras komersial Bulog ada 200 ribu ton. Itu sudah termasuk 50 ribu ton yang sedang berjalan masuk ke PIBC,” kata Arief.

ADVERTISEMENTS

Arief juga menambahkan pemerintah juga memperluas jangkauan beras SPHP baik ke pasar tradisional maupun gerai ritel modern sehingga masyarakat bisa mengakses beras murah.

ADVERTISEMENTS

“Kami terus menjaga keseimbangan antara impor dan produksi lokal. Saat ini CPP beras di Bulog kita jaga di atas 1,2 juta ton,” tambah Arief.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version