Selasa, 30/04/2024 - 02:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

El Nino Ganggu Jadwal Panen, Badan Pangan: Defisit Produksi Beras Capai 2,8 Juta Ton

ADVERTISEMENTS

Pekerja mengakut beras Bulog di kompleks pergudangan modern Perum BULOG, Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyampaikan, fenomena El Nino telah mempengaruhi masa tanam dan jadwal panen di Indonesia. Kondisi ini membuat adanya defisit antara produksi petani dengan konsumsi sebanyak 2,8 juta ton pada Januari-Februari tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, pemerintah mengupayakan berbagai langkah untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Meski, menurutnya, saat ini masyarakat harus dihadapkan pada kenaikan harga beras.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Faisal Basri Sebut Impor 3 Juta Ton Beras untuk Antisipasi Pilpres Putaran Kedua

“Kita memang perlu beras lebih banyak saat ini. Pemerintah menyeimbangkan kekurangan karena tidak adanya tanam akibat El Nino,” kata Arief kepada Republika, Ahad (11/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Arief menjelaskan saat ini pemerintah mempercepat bongkar muat kapal yang membawa beras impor di beberapa pelabuhan. Ada 500 ribu ton beras sisa kuota impor tahun 2023 yang sedang proses masuk ke Food Station.

Berita Lainnya:
Pemerintah Berlakukan Relaksasi HET Beras Medium Jadi Rp 12.500 per Kg

 

“Saat ini beras komersial Bulog ada 200 ribu ton. Itu sudah termasuk 50 ribu ton yang sedang berjalan masuk ke PIBC,” kata Arief.

Arief juga menambahkan pemerintah juga memperluas jangkauan beras SPHP baik ke pasar tradisional maupun gerai ritel modern sehingga masyarakat bisa mengakses beras murah.

“Kami terus menjaga keseimbangan antara impor dan produksi lokal. Saat ini CPP beras di Bulog kita jaga di atas 1,2 juta ton,” tambah Arief.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi