JAKARTA — Manchester United (MU) dilaporkan sedang mempertimbangkan langkah untuk mendatangkan bek Brasil Gleison Bremer pada musim panas ini. Gleison Bremer telah menjadi pemain kunci Juventus sejak bergabung dengan klub dari Torino.
Sebuah laporan dari Fichajes mengklaim MU harus membayar 70 juta euro atau sekira Rp 1,18 triliun untuk merekrut bek tengah berusia 26 tahun itu.
Pemain Brasil ini telah membuktikan dirinya sebagai pemain kunci bagi Juventus. Tidak diragukan lagi, dia salah satu bek tengah terbaik di Serie A.
Bremer bisa membuktikan dirinya menjadi pemain yang lebih baik dari pemain seperti Jonny Evans dan Harry Maguire. Masih harus dilihat apakah MU siap mengeluarkan banyak uang untuknya.
Pemain berusia 26 tahun ini berada di tahun-tahun puncaknya dan dia akan berusaha memberikan pengaruh langsung di Liga Primer Inggris. Bremer memiliki fisik yang kuat untuk berkembang di sepak bola Inggris, dan dia bisa menjadi pemain kunci bagi Setan Merah. Harga yang dilaporkan tampaknya merupakan harga premium, dan akan menarik untuk melihat bagaimana situasinya berkembang.
Manchester United terlihat rentan di lini belakang musim ini, dan mereka perlu meningkatkan diri jika ingin bersaing memperebutkan trofi besar. Seseorang seperti Bremer bisa mengubahnya di lini belakang. Bremer juga cukup fleksibel untuk beroperasi sebagai bek kiri bertahan.
Manchester United telah kebobolan 34 gol dalam 25 pertandingan liga musim ini, dan mereka tidak boleh kebobolan gol secara konsisten jika ingin bersaing memperebutkan gelar liga. Bremer, tak diragukan lagi, punya kualitas untuk bersaing di level tertinggi.
Namun potensi perpindahan apa pun bisa menjadi rumit karena harga yang diminta sebesar 70 juta euro. Manchester United adalah salah satu klub terkaya di dunia, dan mereka tentu memiliki sumber daya finansial untuk membayarnya. Namun masih harus dilihat apakah mereka siap menanggung akibatnya.
Meskipun tidak ada keraguan bahwa pemain Brasil ini adalah bek berkualitas yang cukup baik untuk Liga Primer, tapi ia belum terbukti di luar Italia. Masih harus dilihat apakah dia bisa beradaptasi dengan sepak bola Inggris dan membuktikan dirinya di level tertinggi secara konsisten.
Sumber: Republika